Menpora Jelaskan Alasan Kendaraan Atlet Cabang Sepak Bola Beda Dari yang Lainnya

Menpora Jelaskan Alasan Kendaraan Atlet Cabang Sepak Bola Beda Dari yang Lainnya

Kirab Juara Sea Games 2023 diikuti oleh sejumlah atlet dari berbagai cabang olahraga -Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID-Kirab juara Atlet Sea Games 2023 telah selesai dilaksanakan. Dalam kirab tersebut diikuti oleh sejumlah atlet dari berbagai cabang olahraga. 

Atlet dari cabang olahraga menggunakan bus terbuka. Sementara atlet dari cabang lainnya menggunakan bandros. 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo menjelaskan alasan perbedaan kendaraan tersebut. 

BACA JUGA:Atlet Renang Tinggalkan Pawai karena Merasa Tak Dihargai, Begini Respon Menpora

Ia mengatakan perbedaan itu bukan maksud untuk membeda-bedakan. Namun, hal tersebut sudah dibicarakan secara teknis. 

Ia mengatakan, sebetulnya PT Transjakarta telah menyiapkan sebanyak 11 bus untuk pawai. Namun, dari 11 bus itu 10 diantaranya tidak memiliki rooftop terbuka. 

Sehingga, menurutnya, jika para atlet menggunakan bus dengan model seperti itu maka mereka tak merasakan suasana pawai. 

BACA JUGA:Ikut Rombongan Arak-arakan Timnas Indonesia U22, Erick Thohir: Ayo Bangkitkan Sepak Bola Indonesia

"Sebenarnya dari sisi Transjakarta ini sudah menyiapkan 11 bus, tapi 10 di antaranya bus tertutup, jadi kan tidak mendapatkan aura pawainya. Nah ini kami tertolong dengan adanya bandros-bandros wilayah Jawa Barat," kata Dito di Gedung Kemenpora, Jumat, 19 Mei 2023.

BACA JUGA:Warga Meriahkan Bus Arak-arakan Timnas Indonesia U-22 di Bundaran HI

Ia pun berterimakasih kepada Walikota Bogor Bima Arya dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah meminjamkan bandros tersebut untuk dipakai dalam kirab tersebut. 

"Di Jakarta hanya ada satu bus yang double decker dengan rooftopnya terbuka. Alhamdullillah saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Ridwan Kamil dan Kang Bima Arya walikota Bogor yang tenyata mereka punya banyak bandros dan ini sangat membantu," ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta maaf jika pelayanan yang diberikan selama kegiatan kirab juara belum maksimal. Ia juga berharap ke depannya budaya mengapresiasi atlet ini dapat dilakukan oleh seluruh induk-induk cabang olahraga. 

"Dan yang penting ini jadi awal mula budaya kita mengapresiasi atlet dan memang jika tidak ada kenyamanan, saya pribadi mohon maaf. Kita sudah berusaha memberi pelayanan terbaik, khususnya penyambutan hari ini di Kemenpora. Namun pasti ada beberapa hal yang tidak nyaman, saya mohon maaf, tetapi saya rasa ini budaya yang patut dilanjutkan dan diperbaiki," ujar Dito mempertegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait