Pecco Bagnaia Kena Teguran Gegara Langgar Aturan Tekanan Ban, Skenario Ducati?

Bisa jadi ini adalah skenario yang dilakukan Ducati agar dua pembalap utamanya bisa melaju di barisan depan.

Dua balapan terakhir di Buriram dan Sepang suhu lintasan di atas rata-rata, sehingga aspal cukup panas.

Bastianini secara fenomenal berhasil meraih kemenangan perdananya bersama tim pabrikan Ducati.

Sejak awal ia memimpin balapan, kecepatan motornya sangat konstan kendati mendapat tekanan Alex Marquez.

Sedang Bagnaia sempat elbow to elbow (sikut-sikutan) dengan Martin di awal balapan.

Namun tak berselang lama, laju Martin mengendur dan menyebabkan jaraknya dengan Bagnaia menjauh.

Di akhir balapan, jarak motor Pecco dengan Martin selisih 7 detik. Martin pun geleng-geleng kepala.

Dengan dua balapan terakhir di Qatar dan Valencia, Ducati memperkirakan suhu akan lebih dingin.

Itu artinya peningkatan suhu dan tekanan ban saat berada di belakang motor lain seharusnya tidak menjadi masalah.

Sehingga Pecco Bagnaia dan Jorge Martin akan bertarung habis-habisan tanpa harus melanggar aturan tekanan ban.

Sementara ini Bagnaia masih unggul 14 poin atas Martin di klasemen MotoGP 2023.

Namun ada catatan penting bahwa musim depan tidak ada peringatan atau penalti bagi pelanggar aturan tekanan ban.

Musim depan, tim dan pembalap yang melanggar aturan minimum tekanan ban akan langsung didiskualifikasi.

Michelin sebagai pemasok resmi kelas MotoGP, menentukan batas minimum tekanan ban untuk Sprint Race 33 persen dan 50 persen untuk pasca balapan.

Sumber: