Carlo Ancelotti Pensiun Menjadi Manager, Bila Real Madrid Tidak Memerlukan Dirinya Lagi

JAKARTA, DISWAY.ID -- Carlo Ancelotti membuat pernyataan mengejutkan, akan pensiun sebagai Manager bila Real Madrid tidak menginginkannya kembali.

Pernyataan pelatih kepala Real Madrid Carlo Ancelotti mengenai pensiunnya, diungkapkannya saat diwawancarai La Repubblica di tanah kelahirannya, Reggio Emilia, Emilia-Romagna, Italia.

Sebagai manajer paling sukses dalam sejarah kompetisi ini, Carlo Ancelotti saat ini sedang mempersiapkan diri untuk final Liga Champions pada hari Sabtu nanti.

BACA JUGA:Jude Bellingham Tak Sabar Bermain Bersama Kylian Mbappe, Kedatangan Semakin Dekat ke Real Madrid

BACA JUGA:Ancelotti Isyaratkan Posisi Jude Bellingham Tak Berubah, Meski Mbappe Datang ke Real madrid

Real Madrid akan menghadapi Borussia Dortmund dalam partai final Liga Champions 2023/2024 di Stadion Wembley .

Tim asuhan Carlo Ancelotti berupaya kembali merebut tropy Liga Champions, untuk menguasai Eropa yang ke-15 kalinya.

Setelah meraih gelar ganda domestik yang terdiri dari gelar La Liga dan Piala Super Spanyol yang direbut kembali dari rival sengitnya FC Barcelona, Carlo Ancelotti menjadi lebih baik dari sebelumnya pada usia 64 tahun.

Namun, dengan kontrak hingga pertengahan 2026 yang diperpanjang pada Desember tahun lalu, Carlo Ancelotti sudah memikirkan rencana pensiunnya dengan jelas seperti yang dijelaskannya kepada La Repubblica .

“Saya akan pensiun sebagai Manager Real Madrid tetapi pertama-tama saya ingin Liga Champions lagi. Karier saya akan berakhir di Real Madrid. Selama Real Madrid menginginkan saya bertahan, saya akan berada di sini tersedia untuk klub,” kata mantan manager ACMilan ini.

BACA JUGA:Pemain Terbaik La Liga Musim 2023/2024, Vinicius Junior dan Jude Bellingham

BACA JUGA:Xavi Marah Tiba-tiba Dipecat Barcelona: Sepertinya Semua Perkataanku Menimbulkan Gempa Bumi!

Banyak hal yang bisa dilihat dari bagaimana Carlo Ancelotti tampil di level tertinggi secara rutin berama Real Madrid.

Meski Carlo Ancelotti menerapkan pendekatan lepas tangan yang memberikan para pemainnya tingkat kebebasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di lapangan.

Sumber: