Bayern Munich Incar Xavi Simons, PSG Jual Mahal Rp 1,7 Triliun

Bayern Munich Incar Xavi Simons, PSG Jual Mahal Rp 1,7 Triliun

Bayern Munich Incar Xavi Simons, PSG Jual Mahal-xavisimons/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Xavi Simons, pemain timnas Belanda menjadi subjek perburuan transfer Bayern Munich, menurut laporan The Transfers Podcast.

Xavi Simons yang kini berusia 21 tahun ini, pertama kali bergabung dengan PSG dari Barcelona pada tahun 2021 dalam kesepakatan agen bebas, yang diatur oleh mantan direktur olahraga Leonardo. 

Xavi Simons kemudian dijual ke PSV Eindhoven setelah hanya satu musim, dengan klausul pembelian kembali sebesar 6 juta euro.

BACA JUGA:Head to Head Spanyol Vs Inggris di Final Euro 2024, Jurus Matador Seruduk Three Lions

BACA JUGA:5 Pemain Timnas Indonesia U-19 Dicoret Indra Sjafri Jelang Piala AFF U-19, Salah Satunya Camara Ousmane Maket


Xavi Simons-xavisimons/Instagram-

Xavi Simons telah mencetak 19 gol dalam 34 pertandingan dan memenangkan KNVB Beker (Piala Belanda) di tanah airnya dalam musim yang luar biasa, yang mendorong PSG untuk melakukan pembelian kembali.

Ia kemudian dipinjamkan ke RB Leipzig di Bundesliga, di mana Xavi Simons  tampil gemilang pada musim lalu.

Meliputi berbagai posisi lini tengah dan menyerang, Xavi Simons mencetak 10 gol dalam 43 pertandingan secara keseluruhan dan memasuki Euro 2024 dengan masa depannya yang belum diputuskan.

Bayern Munich telah mengidentifikasi Simons sebagai target transfer musim panas ini karena mereka berupaya membalikkan apa yang merupakan salah satu musim terburuk mereka dalam beberapa dekade.

"PSG idealnya ingin mempertahankan pemain itu," kata Duncan Castles kepada The Transfers Podcast. "Mereka ingin memasukkannya kembali ke dalam skuad mereka.

BACA JUGA:Indra Sjafri Pasang Mode Tempur Timnas Indonesia U-19 Jelang Piala AFF 2024, Siapa Diandalkan?

BACA JUGA:Manchester United Ngebet Kejar Pemain Muda Lille, Madrid Pertimbangkan Rencana B Pengganti Leny Yoro

"Dalam banyak hal, dia sangat cocok dengan apa yang telah mereka lakukan selama setahun terakhir, yaitu menyingkirkan semua bintang yang bergaji tinggi dan mahal, dan beralih ke model perekrutan pemain muda terbaik di dunia serta membangun skuad yang dapat memenangkan Liga Champions dari sana,” lanjut Duncan Castles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: