Berani Gila

Berani Gila

Ini bukan soal gila penyakit jiwa. Bukan juga penyakit gila ke sembilan yaitu putusnya urat malu. Hingga segala dilabrak untuk memenuhi syahwat diri dan keluarga. -freepik-

Cuma memang dua karakter ini -berani dan gila, tak akan pernah dipunyai, jika orang tersebut tak berintegritas. 

Karakter berani dan mabuk versi ini, hanya dipunyai orang yang jujur. Dibumbui dengan tak punya kepentingan. Dihiasai dengan profesionalitas dan kompetensi. Tak lupa dikalungi komitmen dan konsistensi.

Watak berani melawan korupsi dan gila dalam prakarsa yang rasional dan praktis, biasanya dimiliki oleh model pemimpin tipe 4.0. 

Soal pemimpin tipe 4.0 ini, mungkin diinspirasi dari Herman Kartajaya.

Ada tiga (3) tipikal pemimpin menurut Herman.  Tipe 1.0 itu punya watak mementingkan kesuksesan sendiri. Orientasinya adalah perintah, intruksi dan selalu harus dilayani. 

Ini banyak terjadi pada masa feodal dan masih ada turunannya hingga sekarang. Sebab watak biasanya bisa diturunkan dan diwariskan.

BACA JUGA:PLN Electric Run 2024 Diminati, Slot Early Bird Ludes Kurang dari Satu Jam

BACA JUGA:Koleksi Streetwear Bertajuk Rebellious Modernism Karya Sofie Tampil Istimewa di JF3 Fashion Festival 2024

Model tipe yang kedua adalah model 2.0. Protipe pemimpin 2.0 kata Herman Kartajaya, selalu ingin disukai karyawan, dan berusaha membahagiakan semua orang. Everybody happy, itu prinsipnya. Korupsi jamaah bisa terjadi. Semua dapat, semua senang.

Level pemimpin 3.0 biasanya memimpin dengan human spirit, jujur, amanah, bersih, integritas, pekerja keras, problem solver, fair kepada karyawan. Pokoknya model pemimpin idamanlah.

Nah, tipikal pemimpin 4.0 adalah perpaduan karakter model 3.0 ditambah watak berani dan gila. 

Sebab budaya korupsi, sudah TSM, meminjam istilahnya Ibu Megawati Seokarnoputri, Sang Anggrek Besi. Terstuktur, sistematis dan massif. Sebab lainnya adalah, rakyat perlu gagasan-gagasan besar dan orisinil namun praktis, untuk melawan penyelewengan uang rakyat.

Tipikal pemimpin 4.0 adalah pemimpin yang berani gila. Berani melawan arus. Ngotot melawan korupsi yang sudah TSM. Gila dalam gagasan-gagasannya namun praktis dan logis. 

Karena punya watak gila, biasanya pemimpin 4.0 kadang-kadang “Bonek”, bondo nekat. Perkasa melawan budaya kotor, koruptif, manipulative, mafia, bahaya, dan TSM.

BACA JUGA:Mahasiswi Universitas Abdurrab Tabrak Pemotor di Pekanbaru hingga Tewas, Pelaku Diduga Positif Narkoba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads