Camino Parkir

Camino Parkir

Dahlan Iskan sebelum test drive mobil listrik Xiaomi.--

Manusia bisa merencanakan, bukan hanya dana yang menentukan. Bulan Oktober pun hampir lewat. Belum juga ada tanda-tanda saya bisa berangkat Camino.

Lia Sundah ternyata repot sekali di New York. Demikian juga James Sundah, suaminyi. Lebih sibuk lagi.

Pencipta lagu Lilin Lilin Kecil itu jauh-jauh hari sudah memberi sinyal: kemungkinan berangkat Camino ternyata kecil. Padahal saya telanjur mengandalkan mereka berdua sebagai tour guide.

Saya pun ke Fuqing. Saya harus  mengisi waktu tunggu ke Camino secara produktif. Sekembali dari Fuqing-Fuzhou-Shenzhen, dan Guangzhou barulah pasti: tidak bisa Camino. Yakni perjalanan spiritual umat Katolik sedunia. Sejauh 100 km. Jalan kaki. Finish di katedral Santiago di Spanyol.

Dari rencana ikut tour leader ke Santiago, akhirnya saya justru menjadi tour leader. Ke Shenzhen dan Guangzhou. Nanti malam berangkat. Membawa 40 pengusaha Indonesia. Lihat-lihat apakah ada ide bisnis yang bisa dibawa pulang.

Apakah tidak bosan? Sebulan dua kali ke Guangzhou dan Shenzhen? Tidak ada pilihan.

Yang nanti malam itu perjalanan penugasan. Tidak boleh membantah. Yang menugaskan: anak buah. Yakni pimpinan Harian Disway. Acara di sana Anda sudah tahu: ke perusahaan mobil listrik BYD dan ke perusahaan media TikTok.

Tentu saya tidak perlu test drive di BYD. Setiap kali ke Beijing saya dijemput teman yang memiliki mobil BYD.

Di Guangzhou pekan lalu saya diantar ke mana-mana dengan Denza –Alphard-nya BYD. Di Surabaya cucunya Pak Iskan pakai BYD. Juga menantu beliau.

Pekan lalu saya justru test drive mobil listrik Xiaomi. Yakni saat saya di Nanchang –ibu kota provinsi Jiangxi. ”Test drive” yang saya maksud adalah jadi penumpangnya.

Saya tidak diizinkan pegang kemudi. Orang asing tidak boleh mengemudi di Tiongkok tanpa SIM khusus. Saya tidak punya jenis SIM seperti itu.

Saya pun ke mal di Nanchang. Banyak showroom mobil di mal itu. Termasuk showroom mobil listrik Huawei.

Saya pilih Xiaomi karena jarak tempuhnya. Sudah bisa 800 km sekali charging. Juga karena desainnya yang mirip Porsche.

Petugas showroom membawa saya ke tempat parkir. Di lantai bawah tanah mall itu. Ketika saya berjalan menuju sebelah pintu mobil ia minta saya menjauhi mobil.

Mobil akan dikeluarkan dulu dari jepitan pilar. Haha. Baru kali ini saya lihat. Mobil dikeluarkan dari posisi parkir dengan remote.

Sekali pencet mobil terlihat maju sendiri. Menyerong. Berhenti. Mundur dikit. Maju lagi lebih menyerong. Lalu berhenti. Pintu membuka. Sopir pun masuk ke kursi di belakang kemudi. Saya masuk di kursi sebelahnya.

Kami pun dibawa keluar mal. Ke jalan raya. Padat. Setengah jam kami keliling-keliling sekitar mall.

Sopir pun menunjukkan bagaimana mobil jalan sendiri tanpa kemudinya dipegang. Kalau ada mobil berhenti di depannya, si Xiaomi ikut berhenti.

Mobil ini bisa jalan tanpa pengemudi. Hanya saja peraturan di Tiongkok belum membolehkan.

Pulang ke mal kami turun sebelum mobil memarkir diri. Setelah kami turun mobil berjalan sendiri. Mencari tempat parkirnya sendiri.

Sepanjang jalan saya lihat: sopir lebih banyak memberikan instruksi lewat lisan. Tidak lewat tombol-tombol.

Buka kaca, minta lagu, minta ke alamat mana, semua pakai perintah lisan.

"Kenapa belum jualan di Indonesia," tanya saya.

"Di sini sendiri masih kewalahan melayani pembeli. Mereka harus antre enam bulan".

Pekan lalu udara sudah tidak panas di Guangzhou tapi belum sejuk. Nanti malam udara sudah berubah: sudah sejuk --sesejuk mereka yang berkemah di Lembah Tidar.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 26 Oktober 2024: Baju Doreng

thamrindahlan

Baju Loreng Sri Mulyani lebih menarik perhatian. Menteri Ekonomi Senior pengalaman mengawal prahara " besar pasak dari pada tiang." Berhasil? jawaban sangat beragam tergantung kapasitas anda siapa. Presiden Prabowo Subianto masih mengandalkan SM. Tampaknya Abah beri penilaian seperti penampilan gagah Menteri Bahlil mengenakan Baju Loreng. Kasih persentase saja kisaran 100 -. 200. Catatan sementara abaikan dulu hutang negara dengan cara seperti membela / mengawal Stitek jangan sampai pailit Salamsalaman

Ketut Bagiarta

Prabowo militeristik ke kabinetnya, silakan. Tapi kalau kepada rakyat, jangan. Supremasi sipil harus tetap tegak, walaupun presiden berlatar belakang militer. Gejala mengembalikan dwi fungsi -bahkan multi fungsi- militer, harus dicegah.

Mirza Mirwan

Zarof Ricar bukan mantan hakim agung, melainkan mantan pejabat mahkamah agung. Jabatan terakhirnya Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Keadilan Mahksmah Agung. Kalau hakim agung, ia baru pensiun ketika umurnya 70 tahun. Zarof kelahiran 1962, jadi baru 62 tahun -- pensiun ketika umurnya genap 60 tahun.

Juve Zhang

@Wilwa....om Jin Ping lihat krisis properti meledak.... senyum senyum saja...itu per mainan spekulasi.swasta....mungkin 1000 milyar dolar duit swasta amblas.....tak ada bantuan dari Om Jin Ping.....itu spekulasi bisa Cuan bisa Buntung....gak urusan dengan om Jin Ping.... duit negara untuk urusan negara....beda di Afrika Timur.... Taipan hilang duit 2,5 Ton di "gondol" Maling..... tinggal laporan ke pak Lurah.... langsung di ganti dari brankas apbn.... Afrika Timur beda....anda tahu Sama Tahu....dunia bisa diatur konon begitu....wkwkwk

Bahtiar HS

Selalu ada hikmah dan pelajaran setelah membaca tulisan seseorang. Termasuk CHD Abah DI. Termasuk edisi hari ini. Hikmahnya adalah: begitu mengetahui bahwa Sritex punya utang hingga Rp16 Triliun, rasanya utang saya kini terasa kecil. Selama ini saya kira "sangat besar". Ternyata tak lebih dari 1/80000 dari utang Sritex. Keciiil pakai banget. Semoga setelah ini bisa tidur lebih nyenyak dan utang cepet lunas tanpa homolo... apa itu seperti kata Abah. Aamiin.

hoki wjy

bermula dari kasus Ronald T yg di vonis bebas atas kasus pembunuhan, kemudian merembet jadi heboh . dalam penggeledahan di rumah ZR Eks pejabat MA ditemukan uang hampir Rp 1 triliun diduga dari hasil makelar kasus yg dia lakukan sejak 10 tahun yg lalu sampai saat ini, ini sungguh edan . apakah Ok gas ok gas berani perintahkan untuk diusut tuntas kasus ini ? bisa dibayangkan berapa banyak korban pencari keadilan yg menangis darah akibat perbuatan ini.masih layakkah mereka para HK disebut wakil Tuhan? atau lebih layak disebut sebagai wakil setan?

Mbah Mars

DARI BULAN KE BULAN Mr. John: “Kami di AS berfikir keras bagaimana suatu saat bisa tinggal dan hidup di bulan. Koh Ahong: “Para ahli di negara kami juga sedang merancang moda transportasi yg efisien dan efektif ke bulan” Pak Gopal: “Kalau kami bahkan sudah merencanakan shoting film di bulan. Bolkin: “Di negara kami tidak hanya memikirkan satu bulan seperti kalian. Kami memikirkan untuk bisa bertahan hidup dari bulan ke bulan.”

Liáng - βιολί ζήτα

Seandainya perusahaan tersebut bisa menunjukan bukti yang valid atas keuangan perusahaannya di mana piutangnya lebih besar daripada utangnya, maka gugatan tersebut akan gugur dengan sendirinya. Selanjutnya, kasusnya menjadi sengketa bisnis biasa, urusan utang piutang, yang mungkin saja ada faktor-faktor lain sehingga perusahaan tersebut gagal bayar, misalnya saja kualitas barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak pemesanan barang atau mungkin juga delay atas deliverynya. Masalahnya menjadi kompleks ketika barang yang tidak sesuai spesifikasi tersebut ataupun delay atas deliverynya berasal dari negara lain. Perusahaan tersebut bisa saja menolak barang tersebut dan mengembalikannya. Tetapi diperlukan sejumlah dokument dan freightnya. Sehingga, gagal bayar di sini berarti asumsi dari satu pihak saja - pihak suppliers. Di dalam kasus suatu perusahaan yang benar-benar insolvent, maka Bankruptcy Court akan menanganinya, umumnya dengan melelang aset perusahaan tersebut untuk dibayarkan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Urutan pertama yang berhak adalah karyawan perusahaan tersebut, berupa pesangon atas pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Kemudian, nilai lelang atas aset perusahaan tersebut menurut Si Cantik pastilah di bawah harga pasaran, tetapi tidak hancur-hancuran, karena peluang memanfaatkan "kesempatan di dalam kesempitan" sangatlah tidak umum di sana. Juga orang-orang yang bertugas di Bankruptcy Court tersebut bukan hanya

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja Bankruptcy Court. Ketika saya berada di negeri orang, seorang teman terkadang mengajak saya untuk jalan-jalan untuk mengetahui lebih banyak tentang negeri yang sangat dicintainya, terutama ketika sama-sama punya waktu luang. Tentu saja, saya sangat senang, kemana saja ok, bukan hanya karena saya memang ingin mengetahui lebih banyak tentang negerinya Hans Christian Andersen tersebut, tetapi karena orang yang mengajak saya itu loh... cuantiknya 17i... tidak perlu ditanya komentarnya Bli Leong Putu - sudah puasti iri lah... wkwkwkwkwk....... Suatu hari, kami ke Kota Viborg, ternyata Si Cantik ingin memperlihatkan hal yang lain, yaitu Bankruptcy Court. Tidak seperti biasanya, ke museum, perpustakaan, tempat wisata, dan makan-makan. Kali ini sepertinya Si Cantik ingin mengajak ngobrol yang serius. Sebagai pria sejati, tentu saja saya ikuti keinginannya. Saya pun bertanya banyak hal tentang Bankruptcy Court tersebut, bahkan begitu banyak muncul ide untuk bertanya mengenai Bankruptcy Court secara mendetail. Semakin banyak yang saya tanyakan, Si Cantik semakin semangat menjelaskannya, itu berarti semakin lama ngobrolnya dan semakin lama kebersamaannya, ya semakin lama jalan-jalannya, suenengnya bukan main... iri kan Bli Leong Putu ?? wkwkwkwkwk....... Singkat kata begini... dalam sengketa bisnis di negerinya Si Cantik, jika satu perusahaan insolvent di atas sejumlah nilai tertentu, maka bisa digugat langsung ke Bankruptcy Court. [1/2]

Juve Zhang

@wilwa....kalau ZR mantan Hakim ini di tembak Mati di tonton rakyat..... disampingnya ada tumpukan duit 1 T.....ini gaung nya akan menggema ke pelosok negeri sampai ke Gorong gorong akan menggema..... contoh soal yg bagus.... aparat hukum.....1T...

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BELAJAR DI INSTITUSI PENDIDIKAN MILITER... "Dengan seragam militer itu, Bahlil memang jadi pusat perhatian," begitu tulis pak Dahlan di CHDI 26 Oktober 2024. ### Meskipun saya karyawan BUMN, 4 kali saya ikut "belajar" di institusi pendidikan militer, yaitu di Pusdikhub TNI AD Cimahi. Karena di jaman pak Harto, yang juga Jenderal TNI, di BUMN tempat saya bekerja, yaitu BUMN Telekomunikasi, setiap kali ikut pendidikan "penjenjangan", harus mampir 6 minggu disana. Dari jenjang Tamtama, Bintara sampai Perwira Telekomunikasi, plus Sesko Telekomunikasi. Yang menarik di sana. 1). Tiap pagi, sebelum Subuh harus "senam bersama". 2). Mau sarapan, habis sarapan, mau masuk kelas, mau dan setelah ambil jatah snack pagi, mau dan setelah makan siang, mau dan setelah ambil snack maksi, mau dan setelah makmal, mau dan setelah apel malam - semua wajib lari bareng-bareng duakali keliling kesatrian.. Sambil nyanyi lagu-lagu "rusuh", biat gak capek. 3). Begitu bangun tidur, sprei, bantal, selimut harus dirapikan. Bantal dan selimut dari seluruh siswa di barak ngaturnya harus sama. Kalau dilihat dari jauh, harus terlihat segaris. Semua diatur di PUD (peraturan urusan dalam). 4). Satu orang melanggar PUD, maka seluruh anggota Kompi harus "dihukum". Hukumannya berupa fisik. Misal: lari, membersihkan WC, mencabut rumput lapanga. ### Cara pemberian hukuman membuat semua anggota "kompak", saling mengawasi dan saling "menjaga" agar tidak ada yang melanggar PUD..

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

UTANG MENURUT ISLAM.. Dalam Islam, utang adalah janji "amat sangat" serius yang harus ditepati. Jika orang berutang tapi sengaja mengulur-ulur bayar, maka di akherat, "debt collector" tetap akan mengejarjta kelak. Rasulullah SAW bahkan bersabda bahwa jiwa orang berutang tergantung sampai utangnya lunas. Jadi, kalau berani ngutang, harus berani bayar lunas! Tapi Islam juga mengajarkan kebaikan bagi si pemberi utang, yang misalnya meringankan atau memaafkan jika si peminjam benar-benar kesulitan. Jadi, agar utang beres dunia akhirat, jangan lupa bayar. Jangan malah pura-pura lupa gak kenal pemberi pinjaman.. Apalagi mencoba "mencelakakan" dia..

Rihlatul Ulfa

Barang bukti penyuapan kepada ke tiga hakim PN surabaya Erintuah Damanik sebagai Hakim Ketua, serta Mangapul dan Heru Hanindyo sebagai Hakim Anggota. Kejaksaan Agung juga menangkap pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat. Penyidik menemukan uang tunai sebesar Rp 1,1 miliar, 450 dollar AS, 717.043 dollar Singapura di rumah Lisa di Surabaya. Sementara itu ditemukan uang tunai 6.000 dollar AS, 3000 dollar Singapura di rumah Erintuah Damanik. Penyidik juga menemukan uang tjnai Rp 104 juta, 2.200 dollar AS, 9.100 dollar Singapura, 100.000 yen. Penyidik menyita uang tunai Rp 2, 4 juta, 2.000 dollar AS, 32.000 dollar Singapura di apartemen hakim Hanindyo.

Rihlatul Ulfa

Mulut sumur sudah menganga di depan mata, malah terus melangkah, tercebur, jatuh dan tertinggal. Liang lahat yang kosong malah anda tempati, terkubur dan tidak bisa bangkit lagi. Kata-kata itu tepat untuk hakim PN Surabaya yang membebaskan Ronald Tannur pada bulan Juli kemarin, dan ketiga hakim tersebut ditangkap dengan seabrek barang bukti suap.

M.Zainal Arifin

Kucing tak ada. Tikus berlima. Ramai berpesta. Bersuka ria.

M.Zainal Arifin

SERAGAM LORENG untuk penyamaran di hutan sewaqtu perang. Kalau di kantor, di kota, untuk apa?

Mirza Mirwan

Sembilan hari menjelang pilpres AS nasib Kamala Harris kian apes saja dalam berbagai polling. Dari 14 pollster reratanya Harris tinggal unggul 0,5% dari Trump, padahal keunggulannya pernah menyentuh 3,8% di pertengahan Agustus. Memang masih termasuk seri, "neck and neck" istilahnya. Maksudnya peluang memenangi kursi presiden sama besarnya. Masalahnya, yang menentukan kemenangan bukan perolehan suara populer, melainkan suara elektoral. Pilpres 2016 barangkali sebuah contoh. Pasangan Hillary Clinton dan Tim Kaine unggul dalam suara populer. Tak tanggung-tanggung, hampir 2,6 juta suara. Tetapi ternyata perolehan suara elektoralnya kalah jauh dari pasangan Donald Trump dan Mike Pence, 227 berbanding 304. Sebenarnya Trump/Pence memperoleh 306 EV dan Clinton/ Kaine 232 EV, tetapi 7 EV dianulir (5 dari Demokrat dan 2 dari Republik) karena dianggap "faithless electors". Berkaca dari pilpres 2016, bila keunggulan Harris/Tim Walz nanti hanya di negara bagian seperti California (54 EV) dan New York (28 EV), kecil kemungkinannya Harris/Tim Walz bisa memenangi pilpres. Trump sudah pasti unggul di Texas (40 EV) dan Florida (30 EV) dan beberapa negara bagian dengan EV di bawah 10 yang secara tradisional dimenangi Republik. Pilpres 2016 Trump/Pence memenangi 30 negara bagian + Maine (distrik 2), Clinton/Kaine hanya 20 negara bagian + DC. Padahal dalam polling Clinton unggul jauh dari Trump. Tapi, eh, siapa tahu Harris yang menang.

yea aina

Berbisnis paling wuenak, kalau "melibatkan" negara. Lha kurang enak gimana? Berhasil dapat konsesi tambang atau perkebunan, itu seperti dapat durian runtuh. Tinggal dibelah langsung hap. Makan enak. Modal terbesar, lahannya milik negara. Investor tinggal keruk bahan tambangnya atau tanam dan rawat komoditi tanamannya, tunggu panen, dapat duit. Kalau terjerat utang usaha, negara akan cawe-cawe dengan BLBInya. Kena bencana diluar perhitungan bisnis, negara bisa diminta cawe-cawe talangi ganti rugi korban terdampak. Bencana lumpur lapindo. Gak usah heran, kalau pejabat negara juga merangkap status sebagai pebisnis. Dwifungsi.Paling tidak punya "orang dalam" di pemerintahan sebagai penghubung proses lobby: Dibagian mana, negara bisa "dibocorkan" kuasa dan keuangannya?

Lagarenze 1301

Seorang presiden ingin menguji para menterinya: baik hati atau serakah. Di akhir kegiatan retret, ia memberikan dua pilihan. Pilihan pertama, menerima uang sebesar Rp 100 juta sebagai bonus pribadi. Pilihan kedua, melewatkan bonus itu dan membiarkan menteri berikutnya yang menerimanya tetapi jumlahnya sudah digandakan. Para menteri pun berbaris. Menteri pertama melewatkan bonus itu dan membiarkan menteri kedua yang menerimanya. Presiden menganggap bahwa menteri pertama ini adalah orang yang murah hati. Presiden kemudian beralih ke menteri kedua. Sesuai janjinya di awal, jumlah bonusnya berlipat ganda menjadi Rp 200 juta. Menteri kedua juga menolak uang itu dan memberi kesempatan menteri ketiga untuk menerimanya. "Wah," pikir sang presiden, "bahkan Rp 200 juta pun dilewatkan! Betapa akrabnya rasa kekeluargaan dalam kabinet ini." Menteri berikutnya juga membuat pilihan yang sama: menolak uang yang sudah bertambah berlipat-lipat itu dan membiarkan menteri lain yang menerimanya. Hal ini berlanjut hingga 10 menteri lainnya. Tawaran uang kini lebih dari Rp 50 miliar. Dalam kepanikan, sang presiden menghentikan kegiatan itu dan mulai berpikir bagaimana menalanginya, apakah dari kocek pribadi atau uang negara. Sementara itu, 10 menteri berkumpul di tempat lain untuk memutuskan bagaimana membagi uang itu secara merata.

Kang Sabarikhlas

Siang ini masih saja puanas terik, bersama istri ke acara 'ngunduh mantu' teman saya di Sidoarjo. Kelelahan saya mojok dibawah pohon mangga sementara istri ikut sibuk bantu persiapkan sesuatu. Saya buka disway ke CHD, bacaan wajib!... Anu, saya kuahet eh kaget! Abah koq terkesan (lagi) acara di Magelang...waah ini saya kepikiran? Mungkin nanti saat acara Camp Perusuh ke-3 'niru' di Magelang?.. Nanti diajak ke Camp TSOT Prigen? tempat LDKS siswa smp+sma, dan digembleng LDKSP/Latihan Dasar Komen Sopansantun Perusuh!.. Kalau klas mentri pakai baju doreng lha ini klas Perusuh pakai seragam hansip? buatan Sriminggat..duh.. Trus baris berbaris diganti Senam, dan Abah suka 'rungkad' lagu jadul era Beliau yang dah mudik, mbok ya lagu 'sebotol minuman' lagi viral!.. Tapi, jangan² nanti Camp Perusuh 3 di Watukosek-Porong?... mati aku! Ndak boleh merokok, tidur di tenda pramuka, latihan sabar saat komen dgn. jalan merayap dibawah kawat berduri (dari plastik)..duh..geli... Anu,...saya ndak ikut camp aja, minta mentahnya aja!............. "Cak,..hei..bangun Cak..." hah..saya ketiduran dibawah pohon. "Iniloh Cak, Lumpiah rebung kesukaan sampean, juga ini sebotol Tuak keras manis, ini gelasnya".... Duh, teman saya ini dah lama ndak jumpa saya maklum, Dia ndak tahu kalau saya ini dah jadi anak soleh. Apa ndak baca kaos saya tertulis "Orang pintar tolak minum angin".

Juve Zhang

Baru lulus Kuliah S1....gaji ...setara makan ikan gurame 7-10 ekor....tentu bukan Wang Bu Liau.... wkwkwk......penugasan keluar pertama.... Dampingi Biksu Tong ke Bharat......sebagai kacung saya siap....siapkan kuda....bekal...... tujuan Bharat.... ternyata dari dulu hingga kini....markas Bharat... tetap sama.... begitu masuk....kaget.... ratusan artis Bollywood tampil di asrama yg gede..... untung gak diajak joget masal.......entah apa yg di bicarakan Biksu Tong.... sebagai Kacung saya tak layak..... dengar.... selesai.... langsung melaju pulang kantor....Dua bulan saya minta keluar dinas Lapangan....tak pernah balik lagi jadi kacung di kantor... dan tak pernah balik ke kantor yg sama ...Dunia konstruksi waktu itu lagi booming.......memori indah perjalanan ke Bharat menemani Biksu Tong...... kacung JZ ......qkqkq

Warung Faiz

Ketika covid 19 melanda,seluruh saham jatuh,saat itu saya berpikir inilah waktu yg baik mengkoleksi beberapa saham_Saya pilih opsi "buy"  beberapa lot saham SRIL_Keputusan saya sebenarnya tepat_Sayangnya saya akui  ada timbul sifat "greedy"_ketika harga naik saya tetap posisi "hold"berharap saham ditempat lain yg nyangkut akan impas_sampai akhirnya SRIL di suspend dan sekarang akhirnya pailit..hh..apes sudah.._Tapi yg jelas saya berharap sritex tetap beroperasi,bukan hanya agar tdk ada phk tetapi jg biar saham sril kembali dibuka gemboknya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 106

  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • alasroban
    alasroban
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Wilwa
      Wilwa
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Wilwa
    Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Johan
    Johan
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Forsandy Kurniawan David
    Forsandy Kurniawan David
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • tyong Antonio
    tyong Antonio
  • yea aina
    yea aina
  • DeniK
    DeniK
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • yea aina
    yea aina
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
  • Liam Then
    Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Marjan Marjan
    Marjan Marjan
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • hikends
    hikends
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Imam Hanafi
    Imam Hanafi
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • alasroban
      alasroban