AAQF 2024, LAM-PTKes: Dokter Indonesia Telah Diakui Berstandar Global

JAKARTA, DISWAY.ID-- LAM-PTKes sebagai Lembaga Akreditasi Pendidikan Kesehatan pertama di Indonesia, mengungkapkan jika dokter di Indonesia telah diakui memiliki standar Global.

Hal ini diungkapkan Ketua LAM-PTKes, Prof. Usman Chatib Warsa saat seminar internasional Asia Africa Quality Forum (AAQF) bertajuk Improving Collaboration to Enhance Quality of Health Profession Education in Asia and Africa di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara. 

BACA JUGA:Riwayat Pendidikan Felicia Tissue Sekampus dengan Kaesang saat Masih Pacaran, Viral Wawancara Hasto

BACA JUGA:Sebentar Lagi Cair, Penerima PIP Dikdasmen Dapat Biaya Pendidikan Hingga Rp1, 8 Juta

Seminar Asia Africa Quality Forum ini berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 4 - 6 Desember 2024.

"Melalui akreditasi LAM-PTKes dan pengakuan internasional, untuk dokter Indonesia saat ini telah diakui berstandar global, termasuk oleh Amerika Serikat," kata Usman pada Kamis, 5 Desember 2024. 

Usman menambahkan, Indonesia terus mendorong pengakuan internasional untuk tenaga kesehatan, sejalan dengan target global 2024.

Langkah ini mendukung kesetaraan mutu melalui Mutual Recognition Agreement.

BACA JUGA:Putera Sampoerna Foundation Rayakan Hari Guru Nasional: Komitmen Membangun Pendidikan Inklusif dan Penguasaan Numerasi yang Lebih Baik

BACA JUGA:Jamin Takaran Gizi, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Siap Melaksanan MBG di Tahun 2025

(MRA) yang diberlakukan bukan hanya untuk tenaga dokter tetapi juga dokter gigi dan perawat, yang memungkinkan pertukaran tenaga kesehatan antar-negara.

"Ke depan, Indonesia juga menargetkan standar internasional untuk keperawatan, kedokteran gigi, dan profesi kesehatan lainnya," pungkasnya. 

Presiden World Federation of Medical Education (WFME), Prof. Ricardo León-Bórquez mengatakan, kolaborasi antara wilayah Afrika dan Asia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran menjadi langkah penting dalam pengembangan sumber daya manusia.

Upaya kolaborasi ini diinsipirasi sejak tahun 1955 dan terus berkembang melalui pertemuan di Bali tahun 2022 telah menetapkan arah baru.

Sumber: