Geger! Rocky Gerung Ramal Akan Terjadi Perang Jokowi vs Hasto: Duel Skandal

JAKARTA, DISWAY.ID - Perang Hasto Kristiyanto dan Jokowi diprediksi Rocky Gerung akan segera dimulai.

Menurut pengamat politik itu, PDIP sekarang sudah dalam posisi yang sangat siap untuk berperang kasus dengan Jokowi.

Apalagi setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) buron Harun Masiku terhadap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Pemantauan Rocky Gerung, PDIP sendiri sudah mempersiapkan skenario khusus untuk mengcounter isu yang ada pasca ditetapkannya Hasto sebagai tersangka.

BACA JUGA:6 Resolusi Sehat Tahun 2025, Tubuh Jadi Lebih Bugar

Pernyataan Rocky Gerung itu diperkuat dengan Juru Bicara PDIP, Guntur Romli yang mengaku bahwa pihaknya sudah mempersiapkan adanya puluhan video yang diduga beberapa petinggi negara terlibat kasus korupsi.

Hal tersebut diungkap Rocky Gerung dalam sebuah tayangan video podcast YouTube-nya yakni di kanal Rocky Gerung Official pada Minggu, 29 Desember 2024 kemarin.

"Sudah mengindikasikan bahwa persiapan untuk perang data, perang isu, bahkan perang kasus sudah matang," papar Rocky.

Selain itu keretakan hubungan Jokowi dan PDIP juga dilihat jelas oleh Rocky Gerung.

BACA JUGA:Beredar Dukungan Agung Laksono Sebagai Ketua Umum PMI, Rocky Gerung: Upaya Pelengseran Jusuf Kalla

Ketegangan yang terjadi dinilai Rocky Gerung sudah diprediksi Jokowi sejak lama, apalagi jika konflik Jokowi vs Hasto ini bakal berjung pada kasus skandal yang besar.

"Pak Jokowi tentu tahu suatu waktu akan duel isu... Duel skandal misalnya. Sebetulnya Indonesia harus bersiap-siap untuk mengikuti dramaturgi yang panjang ini. Yang dimulai dari keinginan Pak Jokowi mengacak-acak PDIP," pungkasnya.

Rocky Gerung menyatakan bahwa PDIP memiliki akses eksklusif terhadap informasi mengenai Jokowi selama beliau menjabat sebagai presiden.

Menurut Rocky, dalam periode kepemimpinannya selama 10 tahun, PDIP memiliki kontrol penuh terhadap data pribadi maupun publik Jokowi.

Sumber: