Fadli Zon Soal Lirik Lagu Band Sukatani 'Bayar Polisi': Kebebasan Berekspresi Boleh Tapi Ada Batasannya

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kebudayaan Fadli Zon menanggapi peristiwa band Sukatani yang menciptakan lagu Bayar Bayar Bayar.

Fadli mengatakan pemerintah mendukung kebebasan berekspresi. Namun, ia mengingatkan kebebasan berekspresi itu juga ada batasannya.

BACA JUGA:Picu Kontroversi, Ini Makna Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani yang Viral di Medsos

BACA JUGA:Lirik Lagu Bayar Bayar Bayar oleh Band Sukatani yang Viral usai Diduga Sindir Polisi, Berujung Personil Minta Maaf

"Misalnya kalau di Indonesia itu kan SARA menjadi salah satu yang menjadi bagian batasan kita, tentu saja UU kita. Misalnya jangan menyinggung suku, agama, ras, antargolongan, dan bahkan institusi yang mungkin bisa dirugikan," kata Fadli Zon di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 21 Februari 2025.

"Tapi kalau semangatnya, saya kira maksudnya kan memang mengkritik, saya rasa tidak ada masalah, tapi batasan itu lah," jelasnya. 

BACA JUGA:Meriah! Perayaan Cap Go Meh di Vihara Amurva Bhumi Dihadiri Kevin Wu dan Menbud Fadli Zon

BACA JUGA:Gala Dinner HPN 2025 Banjarmasin, Menbud Fadli Zon: Pers Tidak Bisa Pisah dengan Kebudayaan

Menurut Fadli, jika semangat dari lagu itu hanya untuk mengkritik, maka sebenarnya tidak masalah.

Ia menjelaskan bahwa yang menjadi masalah adalah menyebutkan sebuah institusi.

"Masalahnya kan itu ketika mungkin menyebut Itu terkait dengan institusi. Misalnya apakah nanti kalau dibilang sebagai profesi, dosen atau guru, itukan bisa saja institusi gueu m, dosen, tentara dan lain-lain , itu bisa terbawa-bawa secara institusi," ujar Fadli Zon.

Menurutnya, mengkritik individu atau oknum yang melakukan kesalahan tetap diperbolehkan.

"Kalau mengkritik orang atau pelaku atau oknum, saya kira sih nggak ada masalah kalau pelaku atau oknum," kata Fadli.

BACA JUGA:Jadi Bukti Peradaban Tertua, Fadli Zon Umumkan Riset Gunung Padang Segera Dimulai Kembali

Sumber: