Banjir di Bogor, Pakar IPB Ingatkan Pengawasan Tata Ruang Kawasan Puncak

JAKARTA, DISWAY.ID -- Sepekan berlalu sejak banjir di kawasan Puncak, Bogor pada 2 Maret 2025 menjadi perhatian publik.

Pasalnya, bencana banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi ini menyebabkan banyak rumah warga rusak.

Bahkan, korban jiwa tak terelakkan terenggut usai hanyut dalam aliran deras banjir.

BACA JUGA:Bank Emas Diusulkan Jadi Tabungan Haji, Begini Tanggapan BPKH

BACA JUGA:Siap-Siap Bikin Ketupat Lebaran! Bansos Beras 2025 Kapan Cair?

Namun tak hanya faktor cuaca, Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB University, Pro. Baba Barus mengungkapkan bahwa banjir di Puncak Bogor dipengaruhi oleh penataan ruang yang tidak tepat.

"Perencanaan alokasi ruang yang tidak sesuai dengan daya dulung lingkungan berpotensi menimbulkan kebencanaan," ujar Baba dalam keterangannya, dikutip Senin 10 Maret 2025.

Menurutnya, perencanaan yang baik pun tidak akan efektif apabila pemanfaatan ruang tidak mengindahkan karakter daya dukung lingkungan.

"Kemunculan banjir di daerah Puncak sudah berulang, diduga karena banyak daerah resapan yang terganggu sehingga aliran permukaan air menjadi sangat tinggi," paparnya.

Padahal secara alami, Puncak Bogor bukan daerah rawan banjir lantaran daerah berlereng.

BACA JUGA:Gak Pake Lama! Saldo Dana Bansos Triwulan II Siap Cair, Cek NIK KTP di cekbansos.kemensos.go.id

BACA JUGA:Aturan JKK, JKM, dan JHT Terbaru Resmi Keluar, Ini Manfaat Permenaker 1 Tahun 2025 bagi Pekerja

"Kejadian banjir mungkin terjadi di daerah yang berdrainase buruk, cekungan terbatas, atau terkena banjir bandang di pinggir atau belokan sungai, atau di daerah yang terjadi perubahan kemiringan tajam” imbuh Prof Baba.

Kemudian, ia menyebut bahwa longsor wajar terjadi karena banyaknya lokasi yang berpotensi longsor, khususnya di daerah sempadan sungai atau daerah berlereng terjal lainnya.

Sumber: