Aksi Berkelas Virgil van Dijk Usai Liverpool Gagal Raih Piala Carabao, Newcastle United Ciptakan Sejarah 70 Tahun

JAKARTA, DISWAY.ID -- Virgil van Dijk menunjukkan kelasnya setelah kekalahan Liverpool 1-2 dari Newcastle United di final Piala Carabao di Stadion Wembley, Minggu 16 Maret 2025.

Usai Liverpool gagal meraih Piala Carabao, Virgil van Dijk berjabat tangan dengan masing-masing lawannya, menghormati penampilan yang mereka ciptakan.

Meski menjalani pertandingan yang sulit dan tidak mampu membantu timnya menang, kapten Liverpool tetap menunjukkan sportivitas yang luar biasa dengan mengucapkan selamat kepada setiap pemain Newcastle United segera setelah pertandingan berakhir.

BACA JUGA:Newcastle Juara Piala Carabao Usai Kalahkan Liverpool, Mengakhiri Paceklik Trofi Selama 70 tahun

BACA JUGA:Manchester United Perlu Gerak Cepat Rekrut Victor Osimhen, Juventus Beri Kode Lampu Merah

Setelah wasit meniup peluit akhir, sementara para pemain Newcastle United merayakan gelar juara pertama mereka dalam lebih dari 70 tahun, Van Dijk tetap berada di lapangan.

Menurut mantan pemain Liverpool Stephen Warnock, gelandang Belanda itu pergi untuk berjabat tangan dengan setiap pemain Newcastle United untuk menunjukkan rasa hormat atas kinerja mereka.

"Virgil van Dijk berdiri di area perayaan Newcastle, berkeliling dan berjabat tangan dengan semua pemain mereka. Dia menghormati apa yang dilakukan Newcastle hari ini. Itu tindakan yang berkelas," kata Warnock kepada BBC Sport.

Meskipun itu bukan permainan terbaik Virgil van Dijk, ia tetap salah satu pemain terbaik Liverpool.

Pertahanan Liverpool mengalami banyak kesulitan menghadapi gaya permainan Newcastle United yang enerjik, terutama dalam bola-bola mati.

BACA JUGA:Liverpool Diharapkan Merekrut Pengganti Virgil van Dijk, Marc Guehi Sebagai Target Utama The Reds

BACA JUGA:Virgil Van Dijk Ungkap Mimpi Besar Berseragam Liverpool, Arne Slot Klarifikasi Masa Depan Aquaman

Dari tendangan sudut di penghujung babak pertama, Dan Burn membawa Newcastle United unggul, yang membuat Liverpool harus mengejar ketertinggalan.

Pada babak kedua, Alexander Isak menggandakan keunggulan, membuat gol telat Federico Chiesa tak berarti.

Sumber: