Pengamat Sebut Timnas Masih Ada Peluang Lolos, Tetap Dukung Garuda!

Timnas Indonesia kalah telak 1-5 dari Australia saat mengusung misi poin penuh di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia-Dok. PSSI-
JAKARTA, DISWAY.ID - Timnas Indonesia kalah telak 1-5 dari Australia saat mengusung misi poin penuh di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Media sosial sontak riuh, tak sedikit yang mencerca tim Garuda.
BACA JUGA:Erick Thohir Ambil Sikap, Tunjuk Alex Pastoor untuk Ambil Alih Timnas! Nama STY Kembali Menggema
BACA JUGA:Patrick Kluivert Bikin Timnas Indonesia 'Terkapar' di Australia, Netizen: Kok Cuma Planga-plongo?
Patrick Kluivert dan PSSI diketahui jadi sasaran empuk netizen seolah jadi pelampiasan pemecatan Shin Tae Yong kembali diungkit.
Akibat kekalahan di Sydney, mimpi berganti jadi caci. Narasi bukan lagi membahas peluang ke Piala Dunia 2026. Tapi lebih kepada cercaan ke PSSI.
Banyak yang emosi buta. Emosi yang tak hanya lahir setelah laga, tapi muncul sebelumnya. Emosi yang bukan hanya dipantik kekesalan, tapi justru harapan.
"Banyak yang mematok laga away di Sydney sebagai laga wajib menang. Entah dari mana hitung-hitungannya. Padahal Australia ini adalah salah satu raksasa Asia. Socceroos tak pernah gagal meraih tiket Piala Dunia sejak gabung ke AFC," kata pengamat sepak bola Rizky Arliya.
Ia mengibaratkan," Jangankan timnas Indonesia, 'timnas pusat' alias Belanda saja hanya punya rekor imbang lawan Australia. Dari empat laga, Belanda menang dan kalah sekali serta imbang dua kali lawan Socceroos. Jadi rasa wajib menang Indonesia lawan Australia sejatinya tak masuk di akal. Saya sendiri memasukkan laga away ke Sydney dan Jepang sebagai laga yang calculated loss bagi Indonesia," ungkapnya.
Ajaibnya rasa wajib menang tak hanya dirasakan suporter. Kluivert tampak menuangkan rasa itu sepanjang 90 menit laga. Sejak pluit awal, Indonesia tampak menyerang total. Nyaris tanpa ada gestur bertahan.
Hal ini mungkin jadi catatan kritis bagi Kluivert. Sebab faktanya memang gaya total menyerang belum selaras dengan kondisi timnas maupun sang lawan. Strategi high pressing justru jadi makanan empuk Australia. Terbukti dua gol lahir lewat counter attack. Tiga lainnya tercipta via bola mati.
Tiga gol Australia yang bermula dari sepak pojok inilah yang patut dicermati secara seksama. Sebab dalam sepak bola level tinggi, detail sangat menentukan segalanya. Kluivert mesti membenahi kelemahan koordinasi pertahanan Indonesia saat tendangan sudut.
Memang dalam laga melawan Australia ada anomali. Penguasaan bola Garuda mencapai 61 persen. Hal yang membuktikan bahwa secara permainan Indonesia punya potensi. Tapi kesalahan soal detail terbukti mampu membuyarkan segalanya.
Apapun itu, laga melawan Australia telah berlalu. Bagi seorang juara kekalahan adalah pelajaran. Tak ada kamus kekalahan untuk diratapi dengan caci maki.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: