Timnas Indonesia Disindir Analis ESPN: Sebut Tak Pantas Lolos ke Piala Dunia 2026, Legenda Arsenal Malah Puji Patrick Kluivert

Timnas Indonesia baru saja menang atas Bahrain 1-0 pada Kualfikasi Piala Dunia 2026, Analis ESPN menyindir skuad garuda tidak pantas untuk lolos.-Tangkapan Layar Instagram@timnas.indonesia-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Timnas Indonesia baru saja menang atas Bahrain 1-0 pada Kualfikasi Piala Dunia 2026, Analis ESPN malah menyindir skuad garuda tidak pantas untuk lolos ke turnamen akbar tersebut.
Pengamat sepak bola dari Belanda sekaligus Analis ESPN Kees Kwakman menyidir Timnas Indonesia, dianggapnya tidak punya kualitas untuk bermain di Piala Dunia 2026.
Ia megakui tidak terlalu bersemangat apabila negara seperti Indonesia dan Sudan lolos ke turnamen global tersebut.
Pernyataan Kees Kwakman disampaikan dalam podcast Voetbalpraat, usai menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain di Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa kemarin, 25 Maret 2025.
Usai Timnas Indonesia mengambil langkah penting dengan kemenangan atas Bahrain, ternyata sesuatu yang belum disukai Kees Kwakman.
“Kualitas Timnas Indonesia saat ini belum layak untuk tampil di Piala Dunia 2026, Selandia Baru harus mengalahkan negara-negara seperti Fiji dan Samoa, yang akan lolos setiap tahun mulai sekarang. Hal yang istimewa tentang Piala Dunia adalah tidak semua orang berpartisipasi,” kata Kees Kwakman kepada Voetbalpraat.
Mantan pemain NAC Breda dan FC Groningen itu tidak senang selama pertandingan Timnas Indonesia melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Saya tidak merasa senang ketika melihatnya, dan mendoakan yang terbaik untuk anak-anak itu dan tentu saja mereka akan mengejar impian mereka dan jika mereka berhasil, itu akan luar biasa, tetapi astaga,” ucap Kees Kwakman.
“Jika Anda menonton sore ini, Anda berharap suatu saat putri saya akan bertanya apakah saya ingin bermain Rummikup. Tentu saja, itu bukan level, Piala Dunia tambah Kees Kwakman.
Kees Kwakman juga mempertanyakan keputusan FIFA memperbanyak peserta Piala Dunia menjadi 48 negara mulai 2026.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: