Justin Hubner dan Elkan Baggott Sepaket, Scouting NAC Pantau Lino: Mauro Bawa 2 Nama, Gerbong 1 U-23

JAKARTA, DISWAY.ID - Menyambut musim baru Championship 2025/2026, klub asal Inggris, Oxford United, mulai serius memanfaatkan ajang pra-musim untuk evaluasi dan rotasi pemain.

Salah satu fokus utama pelatih Gary Row adalah memberikan kesempatan kepada pemain muda dan yang jarang tampil di musim sebelumnya, termasuk pemain asal Indonesia, Marcelino Ferdinand.

Marcelino Dipantau Klub Belanda NAC Breda

Nama Marcelino menjadi sorotan usai tampil cukup menjanjikan dalam laga-laga pra-musim Oxford United.

Menurut laporan dari Oxford Mail, klub divisi kedua Belanda, NAC Breda, tengah memantau performanya secara langsung.

Bahkan, perwakilan NAC dilaporkan telah hadir dalam sesi latihan Oxford untuk menilai potensi sang gelandang serang berusia 20 tahun tersebut.

BACA JUGA:Was-was! Justin Hubner Mendapat Ancaman Pembunuhan di Media Sosial

Berdasarkan data dari Transfermarkt, kans Marcelino dipinjamkan ke NAC Breda cukup besar.

Klub asal Belanda tersebut dikenal dengan gaya permainan menyerang dan cepat — karakteristik yang sangat cocok dengan gaya bermain Marcelino yang dinamis, eksplosif, dan kuat dalam membawa bola.

Meski NAC Breda hanya finis di posisi ke-15 Eerste Divisie musim lalu, potensi menit bermain reguler bisa menjadi batu loncatan penting bagi perkembangan karier Marcelino, terutama untuk menembus timnas senior Indonesia ke depannya.

Oxford United Incar Elkan Baggott dan Justin Hubner

Selain isu peminjaman Marcelino, Oxford United juga dikabarkan tengah mengincar dua pemain berdarah Indonesia, yakni Elkan Baggott dan Justin Hubner, untuk memperkuat lini belakang mereka yang tampil inkonsisten musim lalu.

BACA JUGA:Justin Hubner Santai Tanggapi Teror Pembunuhan, Persija Jadi Pelabuhan Terakhir Jordi Amat

Elkan Baggott yang musim lalu bermain di League One bersama Blackpool dinilai sebagai opsi ideal.

Dengan tinggi badan 1,96 meter dan status sebagai homegrown player, Elkan tak hanya mudah didaftarkan secara administrasi, tetapi juga memberi Oxford keunggulan duel udara di lini belakang.

Musim lalu, Oxford kebobolan hingga 65 gol dari 46 laga – statistik yang ingin segera diperbaiki.

Sumber: