Rahasia Ketakutan Tidur Cristiano Ronaldo Diungkap Cedric Soares

Pernyataan Ronaldo soal gelombang 5G mungkin terdengar mirip dengan teori konspirasi, apalagi setelah isu 5G dan Covid-19 sempat mencuat di awal pandemi.

Meski tak ada bukti ilmiah kuat bahwa 5G berdampak langsung pada kualitas tidur atau fungsi otak, bagi Cristiano Ronaldo, apa pun yang berpotensi mengganggu proses pemulihan tubuh adalah hal yang harus dihindari.

Ini bukan soal percaya teori atau tidak, tapi lebih pada gaya hidup disiplin yang telah membentuk Ronaldo sejak lama.

BACA JUGA:ET Sulit DITEBAK! Pengganti Ole Romeny Ternyata Bukan Miliano, Striker Rp270M Siap, Erick Thohir Proses Berkas

BACA JUGA:Liverpool Dominasi, 10 Tim Sepak Bola Pengeluaran Terbesar di Bursa Transfer 2025: MU Tertinggal dari Rival

Ia bukan sekadar pemain hebat, tapi juga seorang atlet yang sangat memahami pentingnya detail, bahkan yang sekecil kebiasaan sebelum tidur.

Cristiano Ronaldo Tetap Kompetitif di Usia 40 Tahun

Meski kariernya kini berada di fase akhir, Cristiano Ronaldo masih menunjukkan intensitas tinggi bersama Al-Nassr.

Ia mencetak gol dalam laga kontra Toulouse dan terus menjadi sosok sentral di skuad meskipun Al-Nassr sempat kalah mengejutkan dari klub kecil Estrela da Amadora dalam pertandingan tertutup.

Ronaldo membuktikan bahwa kebugaran fisik bukan hanya hasil latihan keras, melainkan kombinasi dari kebiasaan kecil yang dijaga konsisten, seperti pola tidur, asupan gizi, hingga pengelolaan stres.

BACA JUGA:Pernyataan Jay Idzes Jadi Pembicaraan Hangat Media Italia, 3 Klub Setia Tunggu Tanda Tangan Kapten Timnas Indonesia

BACA JUGA:Arsenal Kejutkan Real Madrid: Tawar Pemain Gelandang Bintang Senilai Rp1,4 Triliun, Bukan Rodrygo

Menjauhkan ponsel dari kamar tidur mungkin terlihat sepele, tapi itu adalah bagian dari komitmennya terhadap kesempurnaan.

Dalam dunia yang terus bergerak cepat dan terhubung secara digital, kebiasaan seperti milik Ronaldo adalah pengingat penting, kadang, untuk jadi yang terbaik, kita harus berani berbeda.

Ia tidak hanya menjaga tubuhnya, tetapi juga pikirannya.

Dan mungkin, itulah salah satu alasan mengapa Cristiano Ronaldo masih menjadi contoh ideal bagi setiap pesepakbola profesional, bahkan setelah dua dekade berlaga di level tertinggi.

Sumber: