Persija Wajib Belajar dari Persib Kalau Ingin Angkat Trofi Super League!

Ia tak ragu bereksperimen taktik dari satu pertandingan ke pertandingan lain, menyesuaikan diri dengan lawan seperti Dewa United, Malut United, hingga Persis Solo.

Musim ini, Persija tak hanya mendatangkan pelatih asal Brasil, tapi juga membangun atmosfer "Brasil kecil" di ruang ganti.

Dari total 15 personel, 10 pemain asing berasal dari Brasil, satu dari Jepang, dan beberapa staf pelatih juga dari negeri Samba.

BACA JUGA:Resmi! Samuel Umtiti Umumkan Pensiun dari Sepak Bola di Usia 31 Tahun

BACA JUGA:Krisis Berlanjut, Borussia Monchengladbach Pecat Gerardo Seoane Usai Dibantai Werder Bremen

Ini menciptakan keseragaman bahasa, kultur, dan filosofi bermain yang memudahkan komunikasi dan harmonisasi tim.

Langkah ini terbukti efektif, pemain-pemain seperti Maxwell, Alano, dan Bruno tampil impresif meski sebelumnya belum banyak dikenal.

Bahkan, meski Gustavo Almeida belum bermain, lini depan Persija tetap tajam.

"Keberadaan para pemain yang satu "frekuensi" dengan pelatih jadi nilai tambah yang sangat terasa di lapangan," ujar Bung Harpa.

Meski start Persija mengesankan, mereka harus belajar dari stabilitas yang ditunjukkan Persib Bandung dalam dua musim terakhir.

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Siap Transfer Rp2,5 Triliun ke Man City, Phil Foden Bakal Tergiur ke Al-Nassr?

BACA JUGA:Real Madrid Incar Wonderkid Leicester, Jeremy Monga Sebagai Calon Pengganti Vinicius Junior

Kunci sukses Persib terletak pada dukungan penuh manajemen, minimnya isu internal, dan kepercayaan total terhadap pelatih Boyan Hodak.

Bahkan saat badai cedera melanda, Persib tetap tampil kompetitif.

Jika Persija ingin mereplikasi kesuksesan itu, mereka harus meniru pola tersebut.

Sumber: