bannerdiswayaward

Maaf Tak Cukup! HMI Desak Kepala Kemenag NTB yang Viral Lempar Mic Dicopot

Maaf Tak Cukup! HMI Desak Kepala Kemenag NTB yang Viral Lempar Mic Dicopot

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Zamroni Aziz.-tangkapan layar-

MATARAM, DISWAY.ID– Video berdurasi 28 detik yang menampilkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zamroni Aziz, melempar gagang mikrofon lengkap dengan tiangnya, langsung menjadi sorotan publik.

Insiden itu terjadi saat pelantikan pejabat di Kantor Kemenag Kabupaten Dompu, Jumat 19 September 2025. Hingga Senin 22 September 2025, video tersebut telah menyebar luas di media sosial, memicu tuntutan pemecatan dari berbagai kalangan.

Kronologi kejadian bermula dari acara pelantikan Kepala Kantor Kemenag Dompu, Najamuddin, yang dipimpin langsung Zamroni Aziz.

BACA JUGA:Ini Klarifikasi Kakanwil Kemenag NTB yang Viral usai Lempar Tiang Mikrofon saat Pelantikan, Ngaku Khilaf

Dalam rekaman yang beredar, terlihat Zamroni menyelesaikan pidatonya, lalu tiba-tiba mengambil gagang mikrofon dan melemparkannya ke samping.

Gerakan tersebut tampak kasar, seolah menunjukkan kekesalan, meski tidak ada konteks lengkap dalam klip pendek itu.

Video segera viral di platform X (sebelumnya Twitter), dengan ribuan penayangan dan komentar pedas dari netizen.

Kasubag Humas Kemenag NTB, Karya Gunawan, langsung merespons gegeran tersebut pada Minggu 21 September 2025.

"Momen itu terjadi setelah acara resmi selesai. Mikrofon yang telat disingkirkan menghalangi beliau memberi ucapan selamat kepada yang dilantik, sehingga disingkirkan sendiri," ujar Gunawan.

Ia menekankan bahwa suasana acara tetap cair dan tidak ada ketegangan yang signifikan. "Kelihatan seperti dilempar, padahal cuma disingkirkan," tambahnya.

BACA JUGA:Tragis! Polwan di Lombok Barat Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Motif Menghabisi Nyawa Suaminya Didalami

Zamroni Aziz sendiri angkat bicara pada Senin 22 September 2025, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui konferensi pers singkat di Mataram.

"Saya mengakui itu khilaf semata. Tidak ada maksud untuk menyinggung siapa pun, apalagi merusak citra institusi. Video yang beredar sudah dipotong dan menyesatkan, tidak sesuai fakta sebenarnya," kata Zamroni.

Ia menjanjikan insiden itu sebagai pelajaran berharga bagi dirinya sebagai pejabat publik. "Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat NTB dan rekan kerja," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads