Putera Sampoerna Foundation Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Lewat Penerapan ESG dalam Dunia Pendidikan

BACA JUGA:Terjerat Kasus Narkoba, Ditjenpas Ungkap Ammar Zoni Diamankan saat Sidak Rutan

Maria juga menambahkan pentingnya penguasaan green skills atau kompetensi hijau bagi tenaga pendidik. Menurutnya, keterampilan tersebut tidak hanya mencakup pengelolaan limbah dan efisiensi energi, tetapi juga literasi digital, model bisnis sirkular, serta penerapan kebijakan ramah lingkungan.

“Kolaborasi antara dunia usaha, lembaga pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memperkuat peran pendidikan dalam kerangka ESG. Harapannya, pendidikan tidak lagi dipandang sebatas isu sektoral, melainkan sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan yang membawa manfaat hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” tuturnya.

Workshop ini diikuti oleh 16 perusahaan dari berbagai sektor, baik BUMN maupun swasta, serta para praktisi ESG dan CSR. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga aktif berdiskusi dan berkolaborasi untuk menghasilkan gagasan dan inisiatif nyata yang dapat diterapkan bersama.

Forum ini menjadi ruang bagi berbagai pihak untuk bertukar pandangan, menyatukan visi, serta merancang langkah konkret dalam memperkuat pendidikan nasional berbasis ESG. Diharapkan, sinergi lintas sektor ini tidak berhenti pada tataran wacana, melainkan menghasilkan perubahan nyata yang berkelanjutan — mulai dari peningkatan akses pendidikan, peningkatan kualitas guru, hingga penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

“Kami yakin kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci terciptanya sistem pendidikan yang relevan dan berdaya tahan. Melalui forum ini, kami ingin meneguhkan komitmen bersama untuk menghadirkan dampak positif dan berkelanjutan bagi masa depan pendidikan di Indonesia,” pungkas Elan.

Sumber: