bannerdiswayaward

Protes 'No Kings' Semakin Meluas, Massa Kecam Arogansi Trump Terus Bertambah

Protes 'No Kings' Semakin Meluas, Massa Kecam Arogansi Trump Terus Bertambah

Protes No Kings mengecam Presiden AS Donald Trump terus meluas.-Instagram-

Pejabat di New York mengatakan lebih dari 100.000 orang berdemonstrasi di kelima kota tersebut.

BACA JUGA:Gianni Infantino Hadiri KTT Perdamaian di Mesir Bersama Donald Trump, Janjikan Dukungan FIFA untuk Gaza

Massa mengejek upaya Gedung Putih yang menggambarkan aktivis sebagai anarkis atau teroris domestik.

“Tidak ada lagi Trump!” teriak massa sambil melambaikan bendera Amerika.

“Kita harus bersuara membela hak-hak kita, terutama jika kita cukup beruntung menjadi warga negara,” kata Bianca Diaz, yang membawa putrinya yang berusia 6 tahun, Luna.

“Saya ingin dia menyaksikan ini,” kata Diaz.

BACA JUGA:Dalih untuk Basmi Geng Bermunculan, Trump Restui Hamas Kuasai Gaza Sementara

Dikenal dengan sebutan No Kings Day (Hari Tanpa Raja), acara ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi bulan Juni, dan dijadwalkan berlangsung di sekitar 2.600 lokasi di seluruh 50 negara bagian.

Aksi ini diorganisir oleh kelompok nasional dan lokal serta koalisi progresif terkenal seperti Indivisible, 50501, dan MoveOn.

Demonstrasi ini terjadi meskipun tingkat persetujuan terhadap Trump di jajak pendapat tidak berubah secara signifikan.

Para pemimpin Partai Republik mengecam protes ini, menyalahkan mereka atas berlarut-larutnya penutupan pemerintah dan menyebut acara tersebut sebagai rally kebencian terhadap Amerika.

Tim politik Trump mengejek para demonstran di media sosial dengan gambar AI yang menampilkan presiden mengenakan mahkota. Ketika ditanya apakah presiden memiliki tanggapan terhadap demonstrasi tersebut, Abigail Jackson, juru bicara Gedung Putih, memberikan jawaban singkat melalui email:

“Siapa peduli?” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads