Ini 10 Menteri Layak Direshuffle, Kinerja Bahlil Terburuk di Survei CELIOS

JAKARTA, DISWAY.ID — Lembaga riset Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menempatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai pejabat dengan kinerja terburuk dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam survei bertajuk Evaluasi Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, CELIOS menilai Bahlil menduduki posisi teratas dalam daftar menteri yang dianggap layak di-reshuffle karena kinerjanya dinilai paling rendah oleh publik maupun kalangan ahli.

“Peringkat pertama yang seharusnya di-reshuffle adalah Pak Bahlil,” ujar Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (19/10/2025).

BACA JUGA:1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kepuasan Publik Tembus 80 Persen: Warisan Jokowi Jadi Salah Satu Faktor

Survei tersebut menggunakan dua pendekatan yaitu panel ahli (expert judgment) yang melibatkan 120 jurnalis dari 60 media nasional, serta survei publik terhadap 1.338 responden di seluruh Indonesia.

Penilaian dilakukan terhadap efektivitas kebijakan, akuntabilitas, komunikasi publik, serta dampak kebijakan terhadap masyarakat.

Bahlil memperoleh skor minus 151, menempatkannya di posisi terendah dari seluruh anggota kabinet. Ia disusul oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dengan nilai minus 81 dan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai di posisi ketiga dengan minus 79.

Berikut daftar 10 pejabat dengan kinerja terburuk versi CELIOS:

 

1. Bahlil Lahadalia – Menteri ESDM (−151)
2. Dadan Hindayana – Kepala BGN (−81)
3. Natalius Pigai – Menteri HAM (−79)
4. Raja Juli Antoni – Menteri Kehutanan (−56)
5. Fadli Zon – Menteri Kebudayaan (−36)
6. Widiyanti Putri Wardhana – Menteri Pariwisata (−34)
7. Zulkifli Hasan – Menko Bidang Pangan (−22)
8. Budiman Sudjatmiko – Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (−14)
9. Yandri Susanto – Menteri Desa dan PDT (−10)
10. Nusron Wahid – Menteri ATR/BPN (−7)

 

Seruan Publik untuk Reshuffle

CELIOS mencatat, 96 persen publik mendukung reshuffle kabinet, sementara 98 persen menyetujui pemangkasan nomenklatur kementerian karena dinilai terlalu gemuk dan sarat bagi-bagi jabatan politik.

BACA JUGA:Masuk 10 Besar Menteri Terbaik, Menhut Raja Juli Antoni Dipuji DPR: Taat Jalani Perintah Presiden

“Survei ini bukan opini CELIOS, tapi hasil agregasi suara publik dan para jurnalis yang kami libatkan untuk menilai kinerja pejabat negara secara objektif,” jelas Media Wahyudi Askar.

Selain itu, publik menilai sejumlah kementerian tidak menunjukkan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang energi, ekonomi, dan pengendalian harga pangan.

Sumber: