Bupati Bogor Lepas Ekspor Perdana 48 Ton Durian Beku ke Pasar Internasional

Bupati Bogor Lepas Ekspor Perdana 48 Ton Durian Beku ke Pasar Internasional

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama Ketua Badan Karantina Indonesia Dr. Sahat Manaor Panggabean dan Anggota Komisi V DPR RI Marlyn Maisarah, secara resmi melepas ekspor perdana komoditas durian beku asal Jawa Barat, Kabupaten Bogor, ke Tiongkok.-dok disway-

Pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, legislatif, dan pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis komoditas unggulan serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bogor.

Sementara itu, Ketua Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean menjelaskan bahwa keberhasilan ekspor durian ke Tiongkok merupakan hasil dari proses panjang, kerja sama tim lintas kementerian, serta pendekatan diplomasi yang intensif.

BACA JUGA:20 Saksi Diperiksa dalam Kasus Pembakaran Lapak Pedagang Kalibata Buntut Pengeroyokan Matel

BACA JUGA:Imbas Gagal di SEA Games 2025, PSSI Lepas Indra Sjafri dan Sumardji Mundur Sebagai Manager Timnas Indonesia

“Pendekatan kami sebenarnya sederhana. Saat tim Kementerian Pertanian Tiongkok hadir di Labuan Bajo, kami membawa durian dari berbagai daerah seperti Sulawesi, Bali, dan Sumatera. Mereka mencicipi langsung, komunikasi mencair, dan dari situlah proses ini berjalan,” ungkap Sahat.

Ia menyampaikan bahwa saat ini durian beku Indonesia telah resmi memenuhi protokol ekspor ke Tiongkok, dan ke depan durian segar juga telah mendapatkan lampu hijau untuk dikirim.

“Ekspor bukan hanya durian beku, durian segar juga sudah bisa. Ini terus kami dorong. Prosesnya tidak mudah, pertanyaannya banyak dan detail, namun dengan kerja sama tim Kementan di kebun, Bapanas di pengemasan, dan Karantina dalam pengawasan serta komunikasi internasional akhirnya kita berhasil,” jelasnya.

BACA JUGA:Alwi Farhan Bingung Mengatur Bonus Rp1 Miliar Usai Sabet 2 Emas SEA Games 2025

BACA JUGA:Danone Indonesia Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah

Menurut Sahat, durian Indonesia memiliki keunggulan tersendiri di pasar Tiongkok, khususnya jenis montong yang disukai karena daging tebal dan biji kecil, dengan permintaan pasar yang sangat besar.

“Di Tiongkok, berapa pun kita kirim, pasti habis. Apalagi menjelang Imlek. Ini peluang besar, dan Jawa Barat khususnya Bogor sangat potensial,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama ekspor bukan sekadar seremoni, melainkan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Target kita jelas: petani sejahtera, pelaku usaha senang, dan masyarakat merasakan manfaatnya. Jangan sampai ekspor berjalan, tapi petani tidak merasakan dampaknya. Indonesia harus menjadi rajanya buah tropis,” tegas Sahat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads