MARIOPOL, DISWAY.ID-- Salah satu kota penting di Ukraina, Mariopol terus dibombardir pasukan Rusia.
Seluruh bangunannya kini hancur lebur.
Moskow menggunakan senjata berat selama serangan terhadap wilayah yang disebut sebagai basis Batalyon Asov, milisi sayap kanan Ukraina, ini.
Dengan jumlah penduduk sekira 500 ribuan, juga dijadikan tempat bersembunyi 200 ribu warga Kieven.
Kepala kota Mariopol mengumumkan, orang Rusia telah mengubah Mariopoli menjadi abu dan meratakan tanah.
Mariopol terletak di antara kepulauan Donetsk dan Kremia.
Rusia telah meminta berkali-kali warga untuk meninggalkan kota.
BACA JUGA:Cincin di Jari Tidak Bisa Dilepas, 6 Petugas Damkar BPBD Tangerang Evakuasi
Bagi Rusia, menguasai Mariupol adalah target strategis utama bagi Moskow.
Hal itu akan memungkinkan pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur untuk bergabung dengan pasukan di Krimea, semenanjung selatan yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Dari video ditayangkan Kurdistan24 Radio, tampak dari atas langit Mariopol seluruh bangunan sudah rusak parah.
Puing-puing bangunan akibat bombardir Rusia berserakan menutupi jalanan dan halaman rumah-rumah penduduk.
Tidak ada lagi apartemen yang layak dihuni setelah berhari-hari diserang pasukan Rusia.
Setelah Rusia merebut Mariopol, dua hari ini, sekitar 15.000 warga sipil dari Mariupol telah dievakuasi ke Rusia.
Pemimpin separatis yang didukung Rusia, yakni Denis Pushilin tiba di kota bersama dengan politisi Rusia Andrey Turchak dan Dmitry Sablin.
Gambar-gambar lain menunjukkan tank-tank 'Z' Rusia berjalan di jalan-jalan saat tentara pasukan Rusia menjaga pos pemeriksaan masuk dan keluar.