Cincin di Jari Tidak Bisa Dilepas, 6 Petugas Damkar BPBD Tangerang Evakuasi

Cincin di Jari Tidak Bisa Dilepas, 6 Petugas Damkar BPBD Tangerang Evakuasi

Proses pelepasan cincin.-ist-

TANGERANG, DISWAY.ID-- Seorang pria, Irfan Rifaldi Alamsyah tergopoh-gopoh datangi Pos Damkar Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis, 24 Maret 2022 malam.

Warga Kampung Picung RT 005/005 Desa Pasar Kemis itu ditemani keluargannya.

Rupanya, pria usia 28 tahun ini, sudah seminggu tidak bisa melepas cincin tersangkut di jarinya.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang kemudian memberikan pelayanan evakuasi cincin tersangkut di jari manis tersebut.

Evakuasi dilakukan bersama tim Kesehatan Klinik Jaya Insan Medika Jl Raya PLP Curug, malam itu juga.

Tim yang terlibat evakuasi cincin tersebut yaitu 6 orang dari pasukan Damkar Pos Pasar Kemis dan Regu C Markas Komando (Mako) Curug serta tim kesehatan klinik Curug.

BACA JUGA:Bocah asal Bekasi Suka Makan Kertas dan Sandal Jepit Sudah Seperti Cemilan

"Malam ini pukul 11.00 Wib kami melaksanakan evakuasi pelepasan Cincin yang melekat di jari manis warga Desa Pasar Kemis," ujar Abdul Munir, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang.

Dae Munir, panggilan akrabnya Kabid KL ini, melanjutkan kronologis warga tersebut datang langsung ke Pos Damkar Pasar Kemis melaporkan cincin yang dipakainya tidak bisa terlepas selama satu minggu.

Itu mengakibatkan kondisi jari manisnya sudah bengkak kemerah-merahan.

Disebutnya, mengingat pos Pasar Kemis tidak ada alat untuk pemotongan cincin, korban dibawa ke Mako Curug untuk dilakukan pertolongan.

Namun karena kondisi jari manis sudah bengkak oleh tim kami dibawa ke salah satu klinik kesehatan di kecamatan Curug.

"Di tempat klinik kami sempat evakuasi cincin dengan gurinda dan didampingi tim medis namun tidak berhasil mengingat kesulitan memotong cincin akibat jarinya sudah bengkak," katanya

Pihaknya berusaha melakukan evakuasi cincin bersama tim kesehatan klinik dengan pertimbangan kesehatan korban yang sedang trauma akibat jari yang bengkak.

Berdasarkan hasil rundingan pihak keluarga, medis dan Damkar untuk evakuasi pemotongan cincin tidak bisa dilanjutkan, karena korban masih trauma dan tidak mau dievakuasi.

"Dari pihak klinik juga menyarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan bius total terlebih dahulu, evakuasi untuk sementara ditunda," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: