Hanya saja tulisannya bukan Rusia, melainkan bertuliskan 'Corona'.
BACA JUGA:Jasa Marga Terapkan Contra Flow di Tol Jagorawi Hari Ini
BACA JUGA:Terbaru! Daftar Film Bioskop yang Tayang Bulan Mei 2022, Genre Horor: KKN Desa Penari dan The Doll 3
Tulisan 'Corona' dimaksudkan sebagai simbol untuk meraih kemenangan terhadap wabah corona yang masih melanda Indonesia.
Sejumlah warga Madura juga terdengar meneriakkan "corona, corona" ketika balon api itu terbang ke atas langit.
Sementara itu, Uni Eropa (UE) tengah bersiap atas potensi gangguan total suplai gas dari Rusia.
Hal itu sebagai sikap tegas UN yang tak mau mengikuti permintaan Rusia terkait impor gas dibayar menggunakan Rubel.
BACA JUGA:Tolak Kebijakan Putin, Uni Eropa Siap Kekurangan Gas dari Rusia
BACA JUGA:Bisa Beli Tiket On The Spot, TMII Targetkan 20.000 Pengunjung di H3 Libur Lebaran 2022
Sebaliknya komisi UN pada Selasa pada Selasa 3 Mei 2022 mengusulkan ke negara-negara anggota untuk memberi sanksi baru untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.
Namun, problemnya saat ini sebagian negara-negara, termasuk ekonomi utama di UN, yaitu Jerman, sangat tergantung pada pasokan Rusia untuk pembangkit listrik.
Rusia sebelumnya menuntut klien gas 'dari negara-negara tidak bersahabat' membayar pasokan gas dalam Rubel.
Cara ini digunakan untuk menghindari sanski keuangan dari Barat terhadap bank sentral Rusia.
BACA JUGA:Liverpool ke Final, Mohamed Salah Ingin Lawan Real Madrid di Paris, Balas Dendam?
BACA JUGA:Anti Mainstream! Bukan Ngasih Uang, Barbie Kumalasari: Aku Ngasih THR Berlian Doang