BACA JUGA:Hari Keempat Libur Lebaran, KRL Commuter Penuh Sesak
AS mendakwa Usuga dan Klan Teluk secara ilegal membawa setidaknya 73 ton kokain ke negaranya antara tahun 2003 dan 2012.
Selain Usauga, terdapat juga 90 tersangka anggota geng lainnya dan Duque menyatakan ini adalah akhir dari Klan Teluk.
Namun, setelah penangkapan Usuga terjadi penyerangan yang menewaskan 4 tentara Kolombia.
BACA JUGA:Keren! Aryanto Misel Bikin Air Jadi Bahan Bakar, Cirebon Semarang PP Hanya 1 Liter Air
Msekipun telah ditangkap, namun oenyelidikan tidak berjalan semudah itu, di mana data dari badan di luar proses hukum yang menyelidiki konflik selama puluhan tahun antara pemerintah dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dicuri.
Polisi Kolombia juga menghentikan salah satu sidang pembelaan Usuga dan mengatakan bahwa Klan Teluk telah mengatur upaya pelarian gembong tersebut.
Dalam persidangannya, Otoniel telah melibatkan 63 orang yang terkait dengan Klan Teluk, termasuk seorang mantan Menteri, mantan Direktur Intelijen Nasional, enam Mantan Gubernur dan empat Mantan Anggota Parlemen.
BACA JUGA:Perluas Jaringan, Garuda Indonesia Mulai Layani Penerbangan Umrah dari Makassar
Anggota keluarga korban Usuga telah meminta pengadilan untuk menangguhkan ekstradisinya, dengan alasan bahwa dia harus diadili di Kolombia karena kejahatannya.
“Mereka tidak menghormati perasaan para korban,” kata Marina Sanmiguel, yang suaminya tewas dalam serangan paramiliter tahun 1997.
BACA JUGA:Ada Isyarat Koalisi Pilpres 2024 di Sela Safari Prabowo, Jerry Massie: Batu Tulis Sebagai Pengingat
Meskipun Usuga diekstradisi, namun Duque bersumpah bahwa Usuga masih akan menghadapi keadilan di Kolombia.
Duque mengungkapkan bahwa, Usuga diekstradisi untuk menjalani hukuman perdagangan narkoba di Amerika Serikat.
"Tapi saya ingin menjelaskan bahwa begitu selesai disana, Usuga akan kembali ke Kolombia dan akan menjalani peradilan,” tutup Duque.