"Kita apresiasi sebesar-besarnya. Kita harus melihat ini sebagai upaya yang luar biasa," ucapnya menambahkan.
BACA JUGA:NASA Kirimkan 2 Astronot Wanita Buatan ke Bulan Demi Selesaikan 'Misi Penting' Ini
Sekadar informasi, Nikuba alat ubah air menjadi bahan bakar kendaraan ini telah dilakukan beberapa kali pengujian bahkan telah digunakan pada 30 unit kendaraan dari anggota Kodam III Siliwangi
Akan tetapi dibalik itu semua terdapat bahaya dibalik Nikuba alat ubah air menjadi bahan bakar kendaraan kerana hidrogen bahan yang sangat mudah terbakar.
Dari sejarah penggunaan bahan bakar hidrogen, terdapat cerita yang menggerikan dari kecelakaan yang pernah terjadi.
Salah satunya adalah peristiwa bersejarah meledaknya pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.
BACA JUGA:Novel Bamukmin Siap Jadi Cawapres Anies, Ruhut Sitompul: Partai Mana yang Dukung, Pening Aku
BACA JUGA:Viral, Pelatih Timnas Thailand Naik Ojek Gak Pakai Helm Ditilang Polisi Vietnam
Hindenburg merupakan kapal udara Zeppelin Jerman yang habis terbakar hanya dalam waktu beberapa menit saat akan berlabuh di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat.
Akibat musibah ini sebanyak 35 orang meninggal dunia dari 62 total penumpang.
Meskipun beresiko, beberapa pabrikan kendaraan seperti Toyota, Hyundai, Honda dan beberapa lainya telah mengembangkan penggunaan bahan ini untuk produk mereka.
Saat dikembangkanya sistem bahan bakar hidrogen tidak selancar yang dibayangkan, pada Juni 2019, stasiun pengisian didrogen di Sandvika, Norway meledak yang menyebabkan Toyota dan Hyundai menghentikan penjualan mobil berbahan bakar hidrogen untuk sementara.