Bangga! Masuk 5 Besar di Kompetisi AI4A, Tim Asal Indonesia Berjaya di Tingkat Asia Pasifik

Selasa 17-05-2022,11:53 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

BACA JUGA:Program MigorRakyat Rp 14 Ribu Per Liter dari Kemendag, Begini Cara Mendapatkanya

BACA JUGA:Dideportasi Imigrasi Singapura, Ustaz Abdul Somad Geram: Kok Sombong Sekali Mereka?

Demi menyoroti bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi yang mampu memberdayakan penyandang disabilitas dan memungkinkan perubahan transformatif di Asia Pasifik, Microsoft telah mendedikasikan bulan Mei 2022 sebagai Bulan Kesadaran Aksesibilitas, dengan menyelenggarakan serangkaian lokakarya, pelatihan, dan acara penghargaan pemenang Hackathon AI4A.

Secara khusus di Indonesia, Microsoft juga akan menyelenggarakan Accessibility Indonesia Forum pertamanya pada 18 Mei mendatang, untuk mendiskusikan topik seperti komitmen pemerintah terhadap inklusivitas, peran serta organisasi dalam meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas di dunia kerja, serta bagaimana teknologi Microsoft dapat mendukung inklusivitas. Klik https://aka.ms/RegAIDF2022 untuk mendaftar. 

“Kami terinspirasi melihat besarnya antusiasme peserta hackathon tahun ini untuk meningkatkan kehidupan penyandang disabilitas.

Selamat kepada para pemenang, yang dengan penuh semangat menghadirkan solusi-solusi luar biasa,” kata Pratima Amonkar, Chair for Diversity, Inclusion, dan Accessibility Microsoft Asia Pasifik. “Bulan Mei merupakan waktu yang penting bagi kami untuk melihat besarnya potensi kontribusi penyandang disabilitas, melalui peluncuran program awareness, pelatihan, dan bimbingan dengan pelanggan, mitra, serta komunitas kami di seluruh wilayah ini.” 

BACA JUGA:Ustaz Abdul Somad Kena Deportasi dari Singapura, UAS Bingung: Kenapa, Apakah karena Teroris atau Isis?

BACA JUGA:Jadwal Baru Keberangkatan KA Pangrango Bogor-Sukabumi 17 Mei 2022, Catat Waktunya

Selain tim Arabic Braille Converter, tim MeetMeHear dari Singapura juga berhasil masuk ke dalam lima besar dengan aplikasi mereka yang membantu penyandang tunarungu dan gangguan pendengaran, agar dapat berkomunikasi lebih baik dengan orang lain selama pertemuan fisik. Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan AI untuk pengenalan ucapan, guna memberikan teks langsung yang lebih akurat. 

Sementara itu, tiga pemenang utama dalam Hackathon AI4A tahun ini adalah Tim Asclepius dari Thailand, Tim SWIFT Responders dari Singapura, dan Tim EIA dari Filipina. Mereka menciptakan solusi yang meliputi alat bantu komunikasi berkemampuan AI untuk penyandang tunarungu, sebuah sistem cerdas yang memungkinkan penyandang disabilitas fisik untuk hidup mandiri, serta sistem perbankan inklusif bagi penyandang tunanetra. 

Kategori :