5 Syarat Wajib Ibadah Haji Sesuai Hukum Islam

Jumat 20-05-2022,16:15 WIB
Reporter : Khomsurijal Wahibudiyak
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak diwajibkan untuk berhaji.

Seandainya seseorang berhaji dalam keadaan tidak berakal, maka hajinya tidak sah.

Rasulullah SAW bersabda:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ: عَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ

“Diangkat Pena dari tiga orang dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak kecil sampai dewasa, dari orang gila sampai dia berakal” (HR. Abu Dawud dan Attirmizi dari Ali Ibn Abi Thalib radiallahu anhu, Sohih)

BACA JUGA:Asal Usul Gelar Haji dan Hajjah Setelah Menjalankan Rukun Islam ke-5 di Indonesia

3. Baligh atau Dewasa

Seorang yang belum baligh, maka tidak diwajibkan melakukan haji.

Apabila berhaji ketika masih kecil, maka hajinya sah.

Apabila dia dewasa dan terpenuhi syarat wajib yang lain, maka dia diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Di dalam hadits Ibnu Abbas RA, disebutkan bahwa “Seorang wanita mengangkat anaknya dan berkata kepada Rasulullah salallahu alaihi wasalam, Wahai Rasulullah apakah anak ini boleh berhaji? Beliau menjawab Iya boleh dan kamu mendapat pahala” (HR. Muslim)

BACA JUGA:Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta Longgarkan Penggunaan Masker, Shaf Shalat Kini Rapat

Rasulullah SAW bersabda:

وَأَيُّمَا صَبِيٍّ حَجَّ بِهِ أَهْلُهُ صَبِيًّا ثُمَّ أَدْرَكَ فَعَلَيْهِ حَجَّةُ الرَّجُلِ

“Anak kecil mana saja yang dihajikan keluarganya dalam keadaan masih anak kecil kemudian dewasa maka wajib baginya melakukan haji orang dewasa” (HR. Ibnu Abi Syaibah, dengan sanad Sohih dari Ibnu Abbas radiallahu anhuma)

4. Merdeka

Tags :
Kategori :

Terkait