"Kalau sekarang Alhamdulillah sudah mulai normal, perhari bisa dapat sampai Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta," ungkap Agil yang menceritakannya langsung kepada Disway.id.
Pemilik took Syarifah Banun, tersebut mengatakan bahwa dirinya tetap merasa bersyukur dengan pendapatannya selama masa Covid-19.
Hal tersebut dikarenakan di masa Covid-19, masih ada pembeli yang membeli kurma untuk buka puasa.
BACA JUGA:Ceramah Soal Masuk Surga, Ustaz Abdul Somad: Masuk Singapura Aja Enggak!
"Alhamdulillah orang Indonesia ini masih suka puasa Senin Kamis, jadi penjualan kurma masih berjalan," ungkap pria bertubuh besar itu.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Faiz yang merupakan pemilik toko Ummy Haekal Collection.
Ia mengatakan penjualannya di masa Covid-19 menurun drastis.
"Saat pandemi itu emang benar parah. Kita yang biasanya dapat tiga sampai empat juta rupiah, tapi ketika pandemi satu juta rupia aja udah Alhamdulillah," ungkap Faiz dengan nada kesal.
BACA JUGA:Sebagain Besar LGBT dari 20 Pasien Cacar Monyet di Ingris, Total Kasus Eropa Tembus 100
Sebagai penjual mereka berharap dengan dibukanya Ibada Haji dan Umroh pasca Covid-19, penjualan oleh-oleh haji tahun dan seturunya bisa berangsur membaik.
"Mudah-mudahan tahun ini sudah normal lagi, gak ada lagi Covid, udah bebas. Kalau Covid tuh, orang mau keluar aja takut. Jadi dampaknya ke kita," ucap Agil.
"Semoga penjualan bisa meningkat dan aturan untuk Ibadah Haji serta Umroh tidak ditutup lagi," tutup Faiz. (intan afrida rafni)