3 Sendok Helium-3 Gantikan 5.000 Ton Batu Bara, Amerika-Jepang Sepakat Eksploitasi Bulan dan Mars

Senin 23-05-2022,17:27 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

TOKYO, DISWAY.ID - Amerika Serikat dan Jepang sepakat bekerjasama menempatkan astronotnya di luar angkasa untuk mengeksploitasi Bulan dan Mars.

Gagasan ini merupakan trobosan yang diharapkan juga diikuti Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Proyek ini akan di back up sepenuhnya oleh astronot-astronot Amerika.

Gagasan ini diniali banyak pihak sebagai strategi Amerika membuat sekutu baru, kemitraan baru, di Asia yang kabarnya untuk melawan dominasi Tiongkok dan Rusia dalam pengembangan teknologi luar angkasa.

BACA JUGA:Muncul di Pertemuan Luhut dan Elon Musk, Kopiko juga Pernah Dibawa Astronot ke Luar Angkasa? Ini Penampakannya

Jepang, dan Amerika sejauh ini pun bersepakat misi ke bulan yang mengkombinasi manusia dan robot. Ambisi Amerika dengan menggaet Jepang bukan tanpa alasan. Kabarnya ini bagian untuk menahan pergerakan Tiongkok dan Rusia yang terus mengembangkan eksploitasi bulan dan mars tahun 2022.


Permen Kopika juga Pernah Dibawa Astronot ke Luar Angkasa--Twitter/@MarnatLife

Hasil penelitian para ahli, 5.000 ton batu bara dapat digantikan oleh tiga sendok makan helium-3. Atas potensi ini geopolitik luar angkasa mencerminkan persaingan antara AS dan sekutunya melawan Tiongkok dan Rusia. 

Negara adikuasa top dunia telah berjuang untuk menyepakati seperangkat aturan umum untuk mengatur aktivitas ruang angkasa generasi berikutnya.

Jepang dan Korea Selatan termasuk di antara 19 negara yang telah setuju untuk mendukung Artemis Accords. Sebuah kesepahaman kerja sama dengan prinsip yang tidak mengikat secara hukum untuk eksplorasi Bulan, Mars, dan sekitarnya.

BACA JUGA:Sudah 5 Jam Perjalanan Munuju Stasiun Luar Angkasa, 4 Astronot Sipil Kirim Pesan 'Aman'

Tiongkok dan Rusia sebenarnya lebih dulu membangun kerja sama guna eksploitasi bulan dan mars. Mereka bersama-sama mempromosikan proyek alternatif di bulan yang mereka katakan terbuka untuk semua negara lain. Bahkan kedua negara akan membangun Stasiun Penelitian Bulan Internasional terbesar.

Jepang sendiri memiliki salah satu program luar angkasa tercanggih di dunia, dan pada tahun 2020, Japan Aerospace Exploration Agency berhasil membawa kembali material dari asteroid menggunakan wahana Hayabusa2 tak berawak.


Astronot kembali ke bumi/ilustrasi--Dafunda

Belasan warga negara Jepang telah mengalami perjalanan menuju ruang angkasa, menempatkan negara itu bersaing dengan Tiongkok, Jerman dan Prancis.

Namun hasilnya diklaim masih jauh di belakang AS dan Rusia dalam peringkat global. Kondisi cukup wajar pasalnya AS dan Rusia menggelontorkan anggaran untuk proyek luar luar angkasa setiap tahun melonjak 20 persen atau sekitar sekitar 450 miliar yen (S$4,85 miliar) tahun lalu.

Kategori :