JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Sopa menyoroti soal kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) yang ada di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa diperkirakan ada 3 persen dari penduduk Indonesia adalah kaum LGBT.
Data tersebut didapat dari rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di tahun 2006.
BACA JUGA:Wow! Thomas Tuchel Dapat Dana Belanja 200 Juta Pounds, Beli Siapa Saja?
Pada saat itu, jumlah gay ada sekitar 760 ribuan orang dan waria pada kisaran 28 ribu.
"Data ini belum pasti, namun sebagai bahan mentah, yang jelas jumlah golongan LGBT ini begitu banyak di Indonesia," kata Sopa, dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id
Sopa membacapenelitian Wimpie Pangkahila dan ternyata ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab seseorang beralih sebagai LGBT.
4 faktor di antaranya ada karena faktor fisik atau biologis, faktor psikodinamika, faktor sosiokultural, dan faktor lingkungan.
BACA JUGA:Roy Keane ke Erik Ten Hag: Jangan Asal beli Pemain, Cari yang Berjiwa Pemimpin!
Dilansir dari laman Muhammadiyah, faktor psikodinamika merupakan gangguan psikoseks yang dialami seorang homoseks dan terjadi sejak dini (masa anak-anak).
Misalnya, pernah mengalami perundungan seksual yang melibatkan orang dewasa yang pada gilirannya menjerumuskan pelaku pada perilaku homoseks.
Faktor sosiokultural biasanya muncul pada adat istiadat lokal yang telah berlaku lama dan harus dilaksanakan seperti tradisi gemblak di Ponorogo, Jawa Timur.
Selain itu, Sopa juga memberitahu dampak negatif yang terjadi apabila perilaku LGBT tetap diterapkan.