Emmeril Khan Ternyata Lahir Berstatus Warga Miskin, Ridwan Kamil Ceritakan Perjuangannya

Senin 30-05-2022,15:44 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

JAKARTA, DISWAY.ID – Anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtaz hingga kini masih belum juga ditemukan setelah hanyut di Sungai Aare, Swiss.

 

Pencarian Emmeril atau Eril maish belum juga berbuah hasil karena terhalang oleh keruhnya air sungai Aare.

Kendati demikian, proses pencarian Eril terus dilakukan dengan pantauan langsung Ridwan Kamil dan istri.

Eril ternyata tidak lahir di Indonesia, ia lahir di New York, Amerika Serikat saat Ridwan Kamil masih menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) sebagai arsitek di Amerika.

BACA JUGA:Calon PPPK Banyak Mundur karena Tunjangan Kecil? Ini Dia Daftar Gaji PPPK

Eril lahir pada 25 Juni 1999 di salah satu rumah sakit untuk warga miskin di Kota New York saat Ridwan Kamil menempuh pendidikan S2 di sana.

Kisah kelahiran Eril tersebut diceritakan langsung oleh Ridwan Kamil saat menghadiri kegiatan penandatanganan kesepahaman bersama antara Pemprov Jabar dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait Pelayanan Penyelenggaraan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia asal Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung.

Saat hamil Eril, Ridwan Kalim menceritakan dirinya terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK tepat setahun setelah menjadi pekerja migran di negeri Paman Sam itu.

Ridwan Kamil atau Kang Emil lantas melamar di sejumlah perusahaan di sana, dari 100 perusahaan yang ia lamar, hanya lima perusahaan yang memanggilnya untuk interview.

BACA JUGA:Sabu Rp 9 Miliar dari Pengedar Lintas Provinsi Diamankan, Selamatkan 33.330 Juta Jiwa

Kang Emil kemudian diterima di salah satu perusahaan. Ia pun mendapat posisi strategis dengan gaji lumayan untuk ukuran pekerja migran.

Lagi-lagi ia harus menelan kabar pilu. Pihak HRD perusahaan tersebut lupa mengurus perpanjangan visa kerjanya sehingga dengan terpaksa ia harus diputus kontrak.

Kang Emil kemudian Kembali menganggur, sementara sang istri Atalia Praratya ketika itu tengah mengandung Eril dengan usia kandungan sudah 8 bulan.

BACA JUGA:Perisic Selangkah Menuju Tottenham, Hari Ini Tes Medis

Ia dan Atalia tidak bisa segera pulang ke Tanah Air karena wanita hamil 8 bulan tidak dibolehkan naik pesawat.

Ia pun berusaha kembali bekerja di New York walau tanpa visa dengan status ilegal migran.

Kang Emil mengatakan saat itu biaya persalinan di rumah sakit di New York mencapai Rp 70 juta.

“Uang dari mana?” kenangnya.

BACA JUGA:Tak Kuat Tahan Nafsu, Seorang Kakek Cium Paksa Siswi SMP di Warung Bakso

Demi bisa mendapatkan jaminan persalinan, terpaksa sang istri melahirkan putra pertama mereka di rumah sakit khusus orang miskin di New York.

Merasakan kesulitan di negeri orang, Kang Emil tidak ingin warga Jawa Barat senasib dengannya dahulu.

Oleh karenanya ia mencangkan Pelayanan Penyelenggaraan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Jabar.

Kategori :