”Banjir kali ini lebih buruk, kami belum pernah melihatnya seperti itu sebelumnya,” kata Mfencane sembari memegang botol air mineral.
Kemarin, penduduk di beberapa daerah berebut untuk mendapatkan air bersih. Sejak pipa dan tangki air rusak. Layanan kota, termasuk listrik padam. ”Kami seperti sedang bermimpi buruk,” kata Mfencane dengan nada pelan.
”Kami tidak memiliki air, kami tidak memiliki listrik. Sulit,” sambung Thabisile Mathumbu.
Masyarakat tidak diberi peringatan dini tentang hujan lebat. ”Kita seharusnya diperingatkan," keluhnya.
Sementara itu pemerintah setempat masih menghitung jumlah orang hilang dan terlantar. Perdana Menteri Zikalala menyebut dipastikan akan ada penambahan jumlah korban jiwa.
Bencana tersebut telah menyebabkan kerusakan pada 248 sekolah. Terjadi gangguan serius dalam penyediaan air dan listrik, meskipun ada upaya untuk memulihkan keadaan. ”Kami sedang berusaha di tengah kehancuran,” ucapnya.
Bagian dari perubahan iklim
Pantai tenggara Afrika berada di garis depan sistem cuaca laut yang diyakini para ilmuwan memburuk karena pemanasan global.
Mereka memperkirakan situasi akan menjadi jauh lebih buruk dalam beberapa dekade mendatang.
Presiden Cyril Ramaphosa, yang mengunjungi provinsi itu, menggambarkan musibah ini sebagai bencana terbesar sepanjang sejarah.
”Kami tidak lagi dapat menunda apa yang perlu kami lakukan. Perubahan iklim telah terjadi. Kemampuan manajemen bencana kami pada tingkat terendah,” ungkap Ramaphosa di Kotapraja Ntuzuma, Durban.
Banjir melanda saat provinsi itu pulih dari hari-hari pembakaran dan penjarahan tahun lalu di mana lebih dari 300 orang tewas.
Sementara ada kerusuhan di beberapa bagian negara, KwaZulu-Natal adalah yang paling terpukul. Pusat perekonomian mati.
Grup properti terdiversifikasi Fortress REIT mengatakan 4 logistik dan properti industrinya terkena dampak, tetapi tidak ada kerusakan struktural yang signifikan.
Operator jaringan seluler MTN mengatakan pihaknya dapat mengoperasikan kembali lebih dari 278 situs, yang meliputi menara, di Umlazi dan Amanzimtoti.