BANDUNG, DISWAY.ID-- Sejumlah petani milenial antusias mengikuti pelatihan Dinas Kehutanan Jawa Barat (Dishut Jabar).
Pelatihan kali ini terkait budidaya madu hutan.
Demikian dilakukan Dishut untuk terus melakukan pembinaan kepada para petani milenial dalam membudidayakan madu hutan tersebut.
Saat ini permintaan madu di Jawa Barat terbilang tinggi dan belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh kalangan petani.
Untuk itu, melalui program petani milenial ini nanti akan dikembangkan budi daya lebah madu yang memiliki nilai ekonomis.
"Ini juga untuk mendorong dan sekaligus meningkatkan produkstifitas madu Jabar,’’ kata Kepala Dishut Jabar Epi Kustiawan dalam keterangannya, Senin 28 Maret 2022.
Menurutnya, saat ini sudah ada 15 petani milenial yang menggeluti budi daya lebah madu.
Mereka sedang mejani pelatihan.
Jika lolos sampai tahap akhir, mereka akan mendapatkan bantuan permodalan dari program KUR bank bjb.
BACA JUGA:Duh, Tunjangan Kinerja 7 Ribu ASN di Pemprov Sumsel Belum Cair
Program ini harus terus didorong dan berjalan optimal, dengan begitu permintaan madu di Jawa Barat akan terus meningkat dan bisa terpenhi.
Epi menilai, budi daya lebah madu memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.
Usaha ini dipilih karena peluang kebutuhannya masih terbuka.
Jika dibandingkan dengan produkstivitas hasil hutan lainnya, budi daya lebah madu memiliki keuntungan sangat menjanjikan.
"Jadi jika dianalisa secara ekonmis produk hasil hutan nonk ayu lainnya, seperti bambu, sutra, kayu putih, dan getah pinus potensi keuntungannya lama kalualebah madu bisa cepat panen," kata Epi.
Untuk itu, lanjut Epi, para generasi muda jangan ragu untuk menggeluti budi daya lebah madu ini.
Epi menjelaskan, budidaya madu bisa dilakukan di sekitar rumah tinggal.
Namun perlu mengetahui karateristik sendiri.
Untuk menghasilkan madu dengan kualitas baik, maka lebah yang digunakan adalah lebah itama biroi dari jenis trigona.
Rata-rata lebah itama dan biroi per koloni bisa menghasilkan madu berbeda.
Untuk itama bisa mencapai 0,5 liter dan biroi 1 liter per 3-4 bulan.
Selanjutnya, perlu diperhatikan yaitu pemberian makan.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Pantau Kamera ETLE, Over Muatan dan Ngebut di Tol Dapat Surat Tilang
Di mana memberikan makan lebah dengan kualitas baik.
Dengan begitu lebah akan betah di tempat pembudidayaan.
Pakan lebah sendiri adalah bunga-bunga segar yang sengaja ditanam disekitar kendang lebah, sehingga lebah pun akan nyaman.
Juga, memperhatikan pakan lebah yang berkualitas.
Menurut Epi, dengan pakan berkualitas, lebah bisa nyaman di tempat pembudidayaan dan bisa memproduksi madu dengan maksimal.
Pakan tersebut adalah bunga-bunga yang tumbuh di sekitar kandang lebah.
Petani lebah madu bisa menanam tanaman yang bisa berbunga setiap saat, sehingga pakan lebah-lebah bisa terus terjaga.
Salah satunya adalah Tanaman Air Mata Pengantin yang memang bisa berbunga sepanjang musim.
“AMP (Air Mata Pengantin) itu salah satu makanan pokok lebah, makanya harus ditanam,” jelas Epi.
Selain itu, tanaman buah juga harus tersedia di sekitar kandang lebah.
Fungsinya adalah untuk menyediakan getah bagi para lebah untuk membuat perekat sarang.
Setelah itu terpenuhi, maka petani bisa melakukan perawatan bunga-bunga tersebut dan biarkan para lebah bekerja menghasilkan madu dengan nyaman.
“Tinggal rawat tanamannya, maka biarkan lebah yang bekerja menghasilkan madu,” tuturnya.
Soal pemasaran, menurut Epi, penyuluh dan offtaker sangat siap menerima hasil madu yang dihasilkan.
“Jangan khawatir, untuk penjualan kita ada penyuluh dan juga offtaker yang akan membeli madu-madu tersebut,” ucapnya.