JAKARTA, DISWAY.ID - Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat terus dihantui bencana banjir yang mengakibatkan 168 warga mengungsi sejak Senin 28 Maret 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa terus mengingatkan dampak bencana banjir yang meluas.
Antisipasi terhadap bencana ini pun dilakukan dengan menempatkan petugas pada wilayah-wilayah rawan.
BACA JUGA:Target Rampung 2022, Pembangunan Bendungan Ciawi Sudah 80,2%, Siap Kendalikan Banjir di Jakarta
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD setempat terus melakukan pendataan dampak banjir.
Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Sumbawa termasuk wilayah dengan potensi banjir bandang dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini hari ini 29 Maret mengenai waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.
BACA JUGA:Jembatan Ciberang Diresmikan, Tahan Gempa dan Banjir 50 Tahun
Angin kencang akan menerjang sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, dan Dompu pada siang hingga malam hari.
”Sekarang pertugas sudah disebar. Dikhawatirkan bajir meluas ke seputar Sumbawa,” jelas Abdul Muhari.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dibagian hulu dan banyaknya alih fungsi lahan pertanian jagung hingga berdampak ke pemukiman warga.
BACA JUGA:Viral Pria Terjebak di Atas Jamban Hanyut saat Banjir Sungai Martapura, Aksinya Bikin Warga Tertawa
BPBD Kabupaten Sumbawa mencatat data sementara peristiwa ini mengakibatkan 50 unit rumah terdampak di empat desa yakni Desa Empang Atas, Desa Empang Bawah.
Lalu Desa Bunga Eja yang terletak di Kecamatan Empang, dan Desa Labuhan Kuris di Kecamatan Lape. Diwilayah tersebut, sedikitnya 50 KK / 168 jiwa terdampak atas kejadian ini.
Kondisi terkini di lapangan, banjir dilaporkan sudah mulai berangsur surut. Pascakejadian, petugas BPBD setempat segera melakukan upaya penanganan darurat dengan menyiagakan tim reaksi cepat.