Banjir Jadi Bencana Paling Sering di Indonesia Versi BNPB, Anak-anak Kelompok Paling Rentan

Banjir Jadi Bencana Paling Sering di Indonesia Versi BNPB, Anak-anak Kelompok Paling Rentan

Anak-anak, sebagai kelompok paling rentan, tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, tetapi juga mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan.--Save The Children

JAKARTA, DISWAY.ID – Anak-anak menjadi kelompok paling rentan terdampak banjir.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari 1 Januari hingga 8 Desember 2024, banjir tercatat sebagai bencana yang paling sering terjadi di Indonesia, dengan 962 kejadian.

Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung. Ketika banjir melanda, banyak rumah terendam dan aktivitas sekolah terganggu.

Anak-anak, sebagai kelompok paling rentan, tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, tetapi juga mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan.

BACA JUGA:Desa Kohod Kebanjiran Akibat Kali Diurug, Warga Geruduk Pekerjaan Proyek PIK 2: Masak Kali Bisa Dibeli!

Kondisi ini menegaskan perlunya membangun ketangguhan masyarakat, mulai dari kesiapan komunitas, penguatan sistem peringatan dini, hingga pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Untuk mengurangi dampak tersebut, Save the Children Indonesia bersama Yayasan SHEEP Indonesia, didukung oleh The Korea Financial Industry Foundation (KFIF) dan Save the Children Korea, menjalankan program Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL).

Program ini bertujuan meningkatkan ketangguhan masyarakat melalui pendekatan lanskap dari hulu ke hilir, penguatan sistem peringatan dini, dan tata kelola pengurangan risiko bencana yang partisipatif, dengan fokus pada kelompok rentan seperti anak-anak, disabilitas, dan perempuan. 

BACA JUGA:KAI Kebut Perbaikan Jalur Rel Terdampak Banjir di Grobogan

Dalam 10 bulan terakhir, Save the Children Indonesia melalui program Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL) telah menjangkau 43.800 masyarakat di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Dari jumlah tersebut, 15.260 anak-anak kini lebih terlindungi dari risiko banjir, sementara 28.554 orang dewasa telah diberdayakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengelola lingkungan mereka secara berkelanjutan.

“Ketika banjir terjadi, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan. Oleh karena itu, kami mengutamakan upaya perlindungan yang menyeluruh, mulai dari memperkuat kesiapsiagaan komunitas dan sistem peringatan dini, hingga memastikan mereka mendapatkan informasi yang tepat tentang cara bertindak selama banjir, agar dampak buruknya dapat diminimalkan.," jelas Rosianto Hamid, Chief Of Partnership Strategic and Program Operation – Save the Children Indonesia

BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi, 40 Hektare Sawah di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Yayasan Industri Keuangan Korea (selanjutnya, KFIF) adalah satu-satunya yayasan di Korea yang didanai dan dioperasikan secara bersama oleh serikat pekerja dan manajemen dari 33 lembaga keuangan utama. Dengan kontribusi sebesar 200 miliar KRW (sekitar USD 150 juta), KFIF telah berkomitmen untuk melaksanakan berbagai proyek yang berfokus pada kontribusi sosial di Korea dan secara global.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads