Denny Siregar juga membagikan berita soal Anies Baswedan yang menyebut Front Pembela Islam (FPI) bisa menjadi perekat persatuan Islam.
Fakta lain menunjukan, kedekatan Anies Baswedan yang kabarnya terlibat kontrak politik dengan HTI sudah beredar sejak Pilkada DKI Jakarta.
Isu tersebut merupakan black campaign untuk menyerang Anies saat Pilkada DKI 2017.
Dalam kontrak politik tersebut, terdapat kontrakAnies-Sandi yang saat itu berpasangan sebagai cagub-cawagub Pilkada DKI 2017 dengan perwakilan Forum Umat Islam (FUI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan menerapkan sistem syariat Islam di Ibu Kota.
Surat atau akad kontrak berjudul Akad Kontrak-Akad Al Ittifaq itu dipastikan tidak benar alias palsu. Anies Baswedan yang saat itu calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017 menegaskan tandatangan di dalam kontrak tersebut bukan miliknya dan menyertakan foto tandatangan aslinya.
Ia juga menyatakan tidak pernah meneken akad kontrak tersebut, dan curiga ada seseorang yang sengaja memfitnahnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan saat ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa terkait hal tersebut.
“Kita sedang melakukan pendalaman, jadi begitu ada informasi seperti itu, kita kebetulan langsung di TKP itu kita amankan bendera nya. Saat ini sudah diamankan di Polres,” kata Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Rabu 8 Juni 2022.
Kegiatan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 itu telah memiliki izin kepolisian.
Untuk diketahui Majelis Sang Presiden Kami menggelar deklarasi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 di Pancoran, Jakarta Selatan.
Diketahui di lokasi kegiatan itu terpajang bendera berkalimat tauhid hitam dan putih yang bersanding dengan bendera Merah Putih.
Bendera tersebut terpajang dari sebelum acara dimulai. Sempat ada ketegangan karena panitia meminta agar bendera berkalimat tauhid yang dipasang peserta itu diturunkan.