JAKARTA, DISWAY.ID-- Kelompok Khilafatul Muslim muncul secara terang-terangan dan menentang ideologi Pancasila, hingga memiliki 30 sekolah atau pesantren.
Kelompok ini melakukan "konvoi khilafah" pada 29 Mei 2022 lalu di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Setelah itu dilakukan penangkapan terhadap pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja hingga berujung ditangkap sejumlah tokoh penting kelompok ini.
BACA JUGA:Malam Ketemu Kiai, Pagi Hari Minum Teh Sambil Dengerin Keluhan Pemulung, Puan: Luar Biasa
Salah satunya adalah AS (74) yang menjabat sebagai 'Menteri Pendidikan' organisasi Khilafatul Muslim.
Polda Metro Jaya yang mengungkap kasus ini menyebutkan, terdapat 30 sekolah atau pesantren yang berafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.
Ajaran yang dijalankan 30 sekolah ini memiliki prinsip yang cukup mencengangkan, di mana mereka menentang ideologi Pancasila.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpa menyebut para murid yang mengemban ilmu di 30 sekolah tersebut didoktrin agar anti Pancasila.
BACA JUGA:Geger Mantan Bupati Ngaku Bawa Bom di Pesawat Lion Air: Hasil Interogasi Awal, Hasilnya..
"Jadi intinya mereka sebarkan ideologi Khilafah itu di sekolah," buka Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpan.
"Mereka doktrinlah. Kemudian doktrinisasi Khilafah itulah yang mereka katakan ini bisa menggantikan ideologi Pancasila," tambah Kombes Pol. Zulpan.
Tanggapan Kementerian Agama
Kementerian Agama tak tinggal diam. Mereka mengeluarkan statement bahwa 30 sekolah yang berafiliasi dengan Khilafatul Muslimin ini tak terdaftar.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menerangkan, 30 sekolah Khilafatul Muslimin ini tak memiliki Nomor Statistik Pesantren atau Lembaga Keagamaan Islam.
BACA JUGA:Imbas Langkanya Minyak Goreng Buat Eks Mendag Lutfi Curhat: Saya Ini Sudah Kayak...