JAKARTA, DISWAY.ID – Amerika takut dronenya dicolong Rusia dan MQ-1C Grey Eagle batal dikirim ke Ukraina yang awalnya termasuk dalam paket bantuannya.
Pada walnya Amerika akan mengirimkan sebanyak 4 drone untuk memperkuat persenjataan Ukraina dalam menghadari Rusia, namun membatalkanya karena takut dronnya dicolong Rusia.
Keputusan ini diambil oleh Amerika setelah mendapatkan masukan dari pihak Administrasi Keamanan Teknologi Pertahanan Pentagon yang takut dronnya dicolong Rusia.
BACA JUGA:Ini Profil Alex Perkasa Putra Tunggal Jenderal Andika Perkasa, Profesinya Bukan Tentara Loh..
Pihak Pentagon mengungkapkan bahwa pihak Amerika harus tetap menjaga aja teknologi drone tersebut tidak jatuh ke tangan musuh.
Dari keputasan kerjasama terkait bantuan Amerika untuk Ukraina, rancananya akan mengirimkan sebanyak empat drone MQ-1C Grey Eagle yang dapat dipersenjatai dengan rudal Hellfire.
Rencana terse ut kemudian dibatalkan karena adanya keberatan atas kekhawatiran radar dan peralatan pengawasan pada drone dapat menimbulkan risiko keamanan bagi Amerika Serikat jika jatuh ke tangan Rusia.
Menurut juru bicara Pentagon, keputusan ini adalah menyangkut keamanan Amerika.
BACA JUGA:Surat Penetapan Tersangka Beredar, Nikita Mirzani: Kok Bisa?
BACA JUGA:Denda Rp 50 Juta Merokok di Sembarangan Tempat, Berlaku 20 Juni 2022
“Akan tetapi keputusan ini akan dilakukan peninjauan kembali, namun kami tidak dapat memastikan keputusan tersebut akan keluar nantinya,” ungkap juru bisara tersebut.
Sebagai penganti dari pembatalan pengiriman drone tersebut, pihak Amerika akan menganti dengan paket radar dan sensor yang dapat digunakan oleh pasukan Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.
Keberadaan drone sendiri bukanlah hal yang asing bagi Ukraina, dimana sejak invasi Rusia, warga Ukraina khususnya pecinta dan kelompok penerbang drone telah bahu-membahu menggunkan perangkat tersebut.
Bahkan salah satu pabrikan drone asal Tiongkok yaitu DJI mengatakan penjualan drone di Ukraina mengalami kenaikan pesat sejak invasi Rusia.