Ramai Larangan Pakai Sandal Jepit Saat Naik Motor, Jusri Pulubuhu: Blok Mesin Aja Kegerus Aspal Apalagi Kaki

Ramai Larangan Pakai Sandal Jepit Saat Naik Motor, Jusri Pulubuhu: Blok Mesin Aja Kegerus Aspal Apalagi Kaki

Ramai larangan pakai sandal jepit saat naik motor, Jusri Pulubuhu ungkapkan bahwa blok mesin aja kegerus aspal apalagi kaki.-tangkapan layarvideo@JDDC-

JAKARTA, DISWAY.ID –  Ramai larangan pakai sandal jepit saat naik motor, Jusri Pulubuhu ungkapkan bahwa blok mesin aja kegerus aspal apalagi kaki.

Pihak kepolisian melalui Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi juga telah menjelasan terkait dengan imbauan larangan pakai sandal jepit saat naik motor.

Irjen Pol Firman mengatakan bahwa imbauan larangan pakai sandal jepit saat naik motor itu penting untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan di jalanan.

BACA JUGA:Denda Rp 50 Juta Merokok di Sembarangan Tempat, Berlaku 20 Juni 2022

BACA JUGA:Ini Profil Alex Perkasa Putra Tunggal Jenderal Andika Perkasa, Profesinya Bukan Tentara Loh..

Selain itu Irjen Pol Firman juga nambahkan bahwa imbauan larangan pakai sandal jepit saat naik motor bukan men-strassing pakai sendal jepitnya.

Akan tetapi karena tidak ada perlindungan yang memadai jika pake sandal jepit saat naik motor.

“Karena kalau dia sering pake motor (dengan sandal jepit) kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin ada kecepatan,” jelas Irjen Pol Firman.

Terkait dengan safety riding dalam berkendara dengan sepeda motor, Jusri Pulubuhu, selaku Praktisi Road Safety and Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengungkapkan bahwa aktifitas berkendara dengan sepeda motor merupakan aktifitas dengan resiko kecelakaan tertinggi.

BACA JUGA:Surat Penetapan Nikita Mirzani Sebagai Tersangka Kasus UU ITE Dibantah Kepolisian

BACA JUGA:MG Mulan: SuperPower Crossover Hanya Butuh 3,8 Detik dari 0-100 Km Per Jam

“Tingkat kecelakaan berkendara dengan sepeda motor 80 persen dari semua kecelakaan yang ada,” ungkap Jusri.

Masih dengan Jusri, bahwa dalam berkendara dengan sepeda motor tidak mengenal stabilitas, namun keseimbangan yang diatur dengan kecepatan dan kemampuan pengendara.

Selain saat mengendarai sepeda motor aktifitas tubuh seseorang bekerja dengan multi fungsi, mulai dari mengontrol kecepatan, mengurangi laju kendaraan, mengaktifkan berbagai fitur mulai dari lampu hingg sein, serta memperhatikan kondisi sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: