Gus Miftah Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama, UAH Jawab: Pertanyaan Kurang kerjaan..

Senin 20-06-2022,09:04 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

BACA JUGA:Nahas, Korban Tenggelam di Sungai Aare Kakek Berusia 59 Tahun

BACA JUGA:Ini Identitas Korban Tenggalam di Sungai Aare Usai Dilaporkan Insiden Hilang

"Kalau misalnya batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia," tutur Gus Miftah.

"Sudah melekat karena itu tidak ingin diklaim oleh negara-negara lain," ucapnya menambahkan.

UAH mengungkapkan pertanyaan Gus Miftah soal sejak kapan rendang punya agama sebagai pertanyaan tidak ada artinya.

Menurutnya, rendang dan batik sama-sama sudah menjadi budaya yang melekat di Indonesia.

BACA JUGA:Setelah Eril, Polisi Bern Ungkap Ada Seorang Pria Tewas Tenggelam Lagi di Sungai Aare, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Gagal Naik Podium di Sachsenring, Aleix Espargaro Tuding Ban Depan Jadi Penyebab Masalah

"Pertanyaannya sejak kapan batik punya kewarganegaraan? Kan sama saja. Artinya itu adalah pertanyaan yang tidak berfaedah karena itu sudah menjadi budaya yang melekat," tukasnya.

Selain itu UAH menuturkan apabila sebuah adat sudah melekat dalam masyarakat maka bisa saja dikatakan menjadi sebuah hukum.

"Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan al adatu muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal, maka jadi hukum," jelasnya.

"Kalau sudah jadi hukum, maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu, maka akan ada sesuatu yang nyeleneh menyimpang," sambung UAH.

BACA JUGA:Makan Korban Lagi, Seperti Apa Aturan Berenang di Sungai Aare?

BACA JUGA:Suami Nur Aini yang Ternyata Wanita Jadi Imam Salat di Masjid

Sekali lagi, UAH menegaskan jangan pernah menanyakan agama terhadap suatu benda atau makanan.

"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan, itu namanya pertanyaan kurang kerjaan," tuutpnya.

Kategori :