LEBANON, DISWAY.ID - Seorang pejuang Hizbullah dengan mengendarai sepeda motor menghadang sekelompok tentara Rezim Zionis dan 2 tank Merkava yang mendekat ke perbatasan Lebanon, Sabtu 25 Juni 2022 dini hari.
Sebanyak 17 tentara Rezim Zionis yang dilengkapi sensor elektronik, dan didukung dua tank Merkava mendekat ke garis perbatasan di selatan distrik Al Adasiyah, dan mengamati wilayah Lebanon.
Pasukan Rezim Zionis menerobos pembatas elektronik di perbatasan, dan memasuki wilayah sengketa di selatan Al Adasiyah.
Pasukan Rezim Zionis Israel, tidak berani melewati perbatasan air, dan tidak melangkah lebih jauh dari sana.
BACA JUGA:Naftali Bennett Bubarkan Kabinetnya, Upaya Penggulingan Pemerintah Israel Mulai Terendus
Media Lebanon kemudian menayangkan foto seorang pejuang Hizbullah yang mengendari sepeda motor, seorang diri menghadang pasukan Rezim Zionis, dan tidak membiarkan mereka melangkah lebih jauh.
Pasukan Israel, 1 jam kemudian tanpa menerobos perbatasan air Lebanon, akhirnya meninggalkan lokasi.
Sebelumnya media Lebanon mengabarkan pergerakan mencurigakan tentara Israel di garis perbatasan negara itu.
Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem menekankan pentingnya persatuan Front Perlawanan.
Langkah ini untuk melawan rezim Zionis Israel. Menurutnya, kemenangan atas penjajah Zionis sebagai hal yang pasti.
“Keputusan politik Barat tidak ada yang benar dalam setiap isu di kawasan dan selalu mendukung rezim agresor dan ekspansionis Zionis, meskipun ruang lingkup keputusan ini tidak hanya mencakup Palestina tetapi juga negara-negara lain,” jelas Sheik Naim Qassem dalam pidatonya Minggu 26 Juni 2022 seperti dilansir Disway.id dari situs Lebanon, al-Ahed.
BACA JUGA:Polisi Israel Mundur Massal, Ternyata ini Penyebabnya
Ditambahkannya, rezim Zionis melihat Palestina sebagai titik awal untuk memperluas dominasinya dari samudra ke Teluk Persia.
“Tentu saja, kelanjutan keberadaan Israel di kawasan sepenuhnya didasarkan pada penciptaan perang, dan tanpa penciptaan perang baru, rezim ini tidak dapat bertahan,” ujarnya.
Dikatakannya rezim Zionis berpikir bahwa ancamannya menimbulkan kekhawatiran bagi perlawanan, tetapi saya katakan kepada mereka bahwa ancaman Anda kosong.