Cacing pita bisa juga masuk melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh telur cacing tersebut.
BACA JUGA:Rusia Bombardir Kyiv saat Sejumlah Pemimpin Barat Bertemu di Eropa, Zelenskyy Bersumpah Membalas
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada 3 Wilayah Ini Berpotensi Hujan dari Siang sampai Malam
Telur cacing pita yang masuk ke perut manusia akan menetas menjadi larva.
Selanjutnya, larva bergerak menuju saluran pencernaan dan masuk ke peredaran darah.
Cacing pita juga bisa menginfeksi bagian lain di dalam tubuh manusia, seperti otot, mata, dan otak.
Infeksi cacing pita biasanya tidak spesifik atau justru tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala infeksi cacing pita yang bisa muncul antara lain:
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Muncul benjolan di bawah kulit, jika cacing menyebar ke otot
- Penglihatan menjadi terganggu, mata bengkak, atau ablasi retina, jika cacing menyebar ke mata
- Sakit kepala, kejang, penurunan kesadaran, kebingungan, sulit konsentrasi, gangguan koordinasi tubuh, dan tanda-tanda pembengkakan otak, jika cacing menginfeksi otak.
- Daging Babi dan Dampaknya bagi Kesehatan
BACA JUGA:Sawit Rakyat Mulai Panen
Meski mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, menurut kedokteran daging babi sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti:
1. Kanker usus
Daging babi yang diolah dengan suhu tinggi dapat memicu terjadinya kanker.
Mengonsumsi daging babi yang diolah dengan suhu tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar dan kanker payudara.
2. Penyakit jantung
Dampak kesehatan lain dari mengonsumsi daging babi secara berlebihan adalah berisiko terkena penyakit jantung, seperti serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Hal ini karena kandungan kolesterol dan lemak jenuh di daging babi.
3. Hepatitis E