JAKARTA, DISWAY.ID – Rusia berikan ancaman menggerikan saat negara Barat akan gunakan asetnya sebesar 300 miliar Amerika yang terdapat di berbagai bank internasional.
Aset Rusia di bank tersebut merupakan dana yang dibekukan oleh negara Barat dan salah satu sanksi yang dijatuhkan sejak invasinya ke Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengeluarkan ancama mengerikan jika negara Barat gunakan asetnya sebesar 300 miliar dolar Amerika.
BACA JUGA:Pramugari Cantik Blak-blakan Cerita Temui Jodoh Lewat Obralan Twitter, Baru Kenal Langsung Jadian
BACA JUGA:Intelijen Amerika Ungkap Bantuan Senjata Modern ke Ukraina Tak Akan Membantu Melawan Rusia
Zakharova mengatakan bahwa jika dana tersebut digunakan maka Rusia akan menganggap bahwa itu adalah sebuah serangan yang melanggar hukum.
Atas dasar itu Rusia akan mengambil tindakan pembalasan dalam melindungi aset mereka.
Masalah aset Rusia ini mulai muncul setelah European Union foreign policy chief Josep Borrell menyarankan untuk menyita dana Rusia yang dibekukan untuk mendanai rekonstruksi Ukraina akibat serangan Rusia.
“Kita tidak boleh melupakan aset asing negara-negara Barat, bisnis dan warga negara yang berada di wilayah negara kita," kata Zakharova.
BACA JUGA:Breaking News: Akun Twitter Roy Suryo Disita Polisi, Imbas Meme Stupa Mirip Jokowi
BACA JUGA:Keren! Maxime Bouttier Rambah Film Hollywood, Jadi Lawan Main Julia Roberts di Ticket to Paradise
“Jika Barat gagal mematuhi prinsip-prinsip demokrasi, ekonomi terbuka, kepemilikan pribadi, dan independensi peradilan, maka kami akan mengakui hal tersebut dan akan bertindak sesuai dengan apa yang telah dilakukan," tambah Zakharova.
Saat ini diketahui bahwa terdapat puluhan perusahaan internasional termasuk raksasa minyak BP, pembuat mobil Prancis Renault, dan McDonald's serta lainya di Rusia.
Anggota parlemen Rusia pada bulan Mei lalu memberikan persetujuan awal untuk RUU yang akan memungkinkan pemerintah untuk menasionalisasi aset perusahaan Barat yang telah pergi.
Dari serangan Rusia ke Ukraina dalam beberapa pekan ini, tentara Ukraina akhirnya telah diperintahkan untuk mundur dari kota Sievierodonetskdi Wilayah Timur, Jumat 24 Juni 2022.