Penyitaan Aset Rusia Gagal, Turki: Jangan Ajak Kami Musuhi Rusia
Komisioner Bidang Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.-parstoday-Disway.id
UNI EROPA, DISWAY.ID - Komisioner Bidang Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni mengatakan, penyitaan aset Rusia yang sudah dibekukan bukanlah sebuah keputusan politik, dan termasuk langkah yang sulit.
“Tidak segampang itu. Penyitaan aset Rusia di luar negeri membutuhkan justifikasi hukum. Ini bukan persoalan politik,” terang Paolo Gentiloni saat jumpa pers, Rabu 1 Juni 2022.
Dari sudut pandang hukum, sambung Paolo Gentiloni, segala bentuk pergantian dari pembekuan ke penyitaan adalah langkah sulit, dan hasilnya tidak pasti. Kondisi ini pun diyakini akan memperkeruh kondisi yang ada.
BACA JUGA:2 Bloger Terkenal Diburu Tentara Rusia
“Kita harus menghormati hukum, karena supremasi hukum adalah asas utama Uni Eropa, dan kita berkomitmen pada asas tersebut di semua masalah,” terangnya.
Lagi-lagi Gentiloni menyebutkan penyitaan aset Rusia, bukan keputusan politik, dan harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Sebelumnya beberapa pejabat Uni Eropa mengusulkan penyitaan cadangan mata uang asing Rusia di luar negeri sebagai hukuman atas serangan Moskow ke Ukraina.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengusulkan agar aset Rusia ini digunakan untuk membiayai rekonstruksi Ukraina pasca-perang.
BACA JUGA:Sedikitnya 200 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Zionis di Kawasan Masjid Al-Aqsa
Sebelumnya Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov menegaskan bahwa penyitaan cadangan mata uang asing negara ini merupakan pelanggaran hukum total, dan melemahkan pondasi hubungan internasional.
“Silahkan saja, tapi ingat ini akan memperkeruh hubungan kami dengan Anda. Jangan terlalu ikut campur terlalu dalam, karena akan berakibat fatal,” tandas Sergei Ryabkov.
Isu penyitaan aset Rusia pun ditanggapi dingin oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. “Tidak berarti apa-apa, dan kami menyarankan hormati hukum agar situasinya membaik,” jelasnya.
Mevlut Cavusoglu, lebih condong menggarisbawahi statemen pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat soal penarikan bertahap pasukan Rusia dari Suriah.
BACA JUGA:Seluruh Korban Pesawat Jatuh Dievakuasi dari Lereng Gunung Himalaya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: