Uni Eropa Tuntut Larangan Permanen Impor Minyak Rusia, Moskow: Perekonomian EU Siap-siap Melemah

BRUSSEL, DISWAY.ID -- Komisari Energi dan Perumahan Uni Eropa, Dan Jorgensen menuntut seluruh negara biru melakukan penghentian permanen terhadap impor minyak Rusia.

Melansir laporan RT.com, sebagian besar negara Uni Eropa telah menghentikan impor langsung minyak mentah dan gas dari Rusia.

Tindakan tersebut menyusul sanksi keras terhadap Rusia terkait konflik berkepanjangan dengan Ukraina.

BACA JUGA:Houthi Dituding Potong Kabel Bawah Laut di Laut Merah, Jaringan Internet Timur Tengah dan Asia Alami Gangguan

BACA JUGA:Ribuan Warga Washington DC Protes Pengerahan Garda Nasional oleh Trump

Brussels sepenuhnya mendesak semua negara Eropa untuk menghentikan pengiriman sumber energi milik Rusia, setidaknya sampai akhir 2027 melalui Peta Jalan RePowerEU.

Blue print tersebut berisikan tuntutan penghentian kontrak kerja sama terkait pengiriman gas spot, penangguhan kontrak baru, pembatasan impor uranium, dan "armada bayangan" yang merupakan kapal tanker minyak Rusia yang diduga digunakan untuk menghindari sanksi.

Selama berbulan-bulan Jorgensen telah mendesak rencana tesebut. Ia mengatakan blok Rusia harus segera menyetujui kerangka kerjanya dan mematuhinya, bahkan setelah konflik dengan Ukraina berakhir.

"Bagi kami, tujuannya sangat jelas! Kami ingin menghentikan impor secepat mungkin," ujar Jorgensen kepada wartawan di Kopenhagen, Jumat lalu.

Dia menambahkan, "Dan di masa depan, bahkan ketika perdamaian tercapai, kami tetap tidak boleh mengimpor minyak Rusia... menurut pendapat saya, kami tidak akan pernah lagi mengimpor energi Rusia sebanyak satu molekul pun setelah perjanjian ini dibuat."

BACA JUGA:China Gabung dalam Deklarasi New York Akui Negara Palestina, Begini Komitmennya

BACA JUGA:Ratusan Warga Korea Selatan Ditangkap Imigrasi Amerika di Pabrik Baterai Hyundai

AS Dukung Uni Eropa Hentikan Impor Minyak Rusia

Jorgensen mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendukung penghentian impor minyak dari Rusia.

Presiden Donald Trump, yang frustasi dengan lambatnya perundingan damai Rusia-Ukraina, mendesak sekutunya di Eropa pada hari Kamis lalu.

Sumber: