Uni Eropa Tuntut Larangan Permanen Impor Minyak Rusia, Moskow: Perekonomian EU Siap-siap Melemah

Uni Eropa Tuntut Larangan Permanen Impor Minyak Rusia, Moskow: Perekonomian EU Siap-siap Melemah

Uni Eropa mendesak anggotanya menghentikan pasokan minyak dari Rusia.-Freepik-

Trump mengatakan, impor minyak dari Rusia harus dihentikan. Kesepakatan perdagangan pada Juli lalu antara Washington dan Brussel juga mencakup perjanjian bahwa Uni Eropa akan mengganti sumber energi dan gas Rusia dengan LNG dan bahan bakar nuklir AS.

Yang menjadi promblematik adalah Hungaria dan Slovakia yang selama ini bergantung pada pasokan minyak dari Rusia.

BACA JUGA:700 Hari Perang: Israel Habiskan 90% Wilayah Gaza, Kerugian 68 Miliar Dolar AS, Puluhan Ribu Tewas

BACA JUGA:Anutin Charnvirakul Jadi PM Thailand Baru: Politisi Ganja, Pilot Amal dan Jembatan Politik Saat Krisis

Kedua negara tersebut dengan tegas menolak seruan Brussel dan AS, dengan alasan hal itu akan merusak tatanan keamanan blok tersebut dan menyebabkan kenaikkan harga.

Pada Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto menuduh Uni Eropa "munafik". Dia mengatakan faktanya masih banyak transaksi dari anggota yang masih membeli minyak Rusia melalui broker meski mereka menyerukan penghapusan bertahap.

Jorgensen, di sisi lain, mengklaim sedang mengupayakan diskusi hangat dengan Budapest an Bratislava.

Ia menegaskan, rencana penghentian impor minyak Rusia dapat disetujui tanpa suara Hungaria dan Slovakia. Sebab hal ini hanya membutuhkan suara mayoritas untuk memenuhi syarat seruan itu.

BACA JUGA:Trump Mendadak Ganti Nama Pentagon Jadi Departemen Perang, Ada Apa?

BACA JUGA:5 Senjata Berbahaya China yang Bikin AS dan Sekutunya Gemetar! Nomor 3 Bisa Menyelam Tanpa Awak dan Hancurkan Musuh

Bagaimana Reaksi Rusia?

Meski mendapat tekanan besar, Rusia juga disebut akan bertindak keras.

Moskow menganggap segala pembatasan yang menargetkan perdagangan minyaknya adalah tindakan ilegal.

Kremlin memperingatkan, jika Uni Eropa menghentikan impor minyak mentahnya, sama saja dengan bunuh diri.

Sebab, Rusia dapat menaikkan harga dan melemahkan perekonomian Uni Eropa dengan memaksanya bergantung pada alternatif yang lebih mahal, atau impor tidak langsung dari Rusia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads