Lalu Ustaz Adi Hidayat menyebutkan, Kapitan Pattimura adalah seorang Kiai dan pimpinan pondok pesantren di zamannya.
"Siapa Ahmad Lusi itu? Beliau itu adalah seorang pejuang, beliau itu adalah seorang kiai, beliau itu adalah seorang pemimpin pesantren, beliau arahkan anak-anak santrinya untuk berjuang menegakkan kebenaran di bumi pertiwi ini," lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan, perubahan nama menjadi Thomas mempengaruhi mindset seseorang bahwa sejatinya Kapiten Pattimura adalah sosok yang dikenal dekat dengan Allah SWT.
"Namanya Ahmad Lusi, tiba-tiba berubah jadi Thomas. Saya mau katakan bahwa kalau disebutkan Thomas orang tidak ingat bahwa orang ini dekat dengan Allah SWT," timpal Ustaz Adi Hidayat.
Tak berhenti sampai di situ, Ustaz Adi Hidayat juga memberi contoh beberapa sosok penting dalam agama Islam seperti Ibnu Sina yang katanya diubah nama menjadi Avicenna.
"Orang ini berasal dari pesantren, makanya dibuang kemudian nama-nama itu persis seperti orang barat dulu pernah melakukannya, Ibnu Sina diganti menjadi Avicenna, Ibnu Ruyd diganti jadi Averroes dan lain sebagainya.
"Diganti nama-namanya supaya generasi berikutnya tidak ingat bahwa ada ornag-orang yang ketika mewujudkan kemerdekaan mereka malamnya tahajud, siangnya puasa, bergerilya dan sebagainya.
BACA JUGA:Anies Baswedan Apresiasi Kinerja Polda Metro Jaya: Bukan Saja Kerja Sama yang Solid
Ia juga mengingatkan seorang pahlawan Jenderal Besar Sudirman yang merupakan sosok yang lulusan Madrasah Muhammadiyah, berjuang dengan kondisi tak memungkinkan.
"Silahkan cek, bapak TNI kita Jenderal Besar Sudirman, siapa Jenderal Sudirman? Dulu madrasah Muhammadiyah yang saat itu berjuang Masya Allah teman-teman, dzikirnya tanpa henti, luar biasa kekuatannya, setengah bagian dari dirinya, ginjalnya sudah tidak ada satu berjuang," tukas Ustaz Adi Hidayat.