"Kan ketika orang wukuf, semua lagi baca doa, gimana caranya? Setel tv kira-kira jamnya masih wukuf," lanjut Habib.
Hanya saja, sampai di sini Habib Novel memberi penjelasan cukup ringkas, di mana puasa Arafah memiliki ketentuan dan tak sama dengan orang yang sedang berhaji di Arafah.
"Hari Raya itu dinamakan Idul Adha dirayakan setiap 10 Dzulhijjah, maka itungannya bukan orang yang haji tapi tanggalnya," ujarnya.
BACA JUGA:Viral Ustaz Adi Hidayat Bongkar Sejarah Nama Asli Kapitan Pattimura: Namanya Ahmad Lusi!
"10 Dzulhijjah Indonesia dan Arab Saudi berbeda, maka itu ikut yang mana?" sambungnya.
Putra pertama dari pasangan Muhammad Alaydrus ini menegaskan dia pribadi ikut pemerintah, karena ia tinggal di Indonesia.
"Masa saya salatnya ikut Mekkah? ya enggak, jadi ikuti waktu di Indonesia," ujarnya.
Namun Habib Novel jelaskan di Indonesia ada perbedaan pendapat habib, tanggal 10 Dzulhijjah dan 1 Dzulhijjahnya berbeda.
BACA JUGA:Simak! Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sunnah Sebelum dan Setelah Salat Idul Adha
"Terus kita ikut yang mana? njenengan ikut siapa sakarapemu (terserah kamu) yang penting ikut tanggal," ujarnya.
"Kalau saya, diajarin guru-guru saya, saya gak pernah maksa orang," sambungnya.
Namun ia menekankan sejak dulu diajarkan untuk mengikuti keputusan pemerintah
Sebelumnya, pendakwah, Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga mencoba berikan pernyataan tegas terkait perbedaan penetapan Idul Adha 1443 H di Indonesia dan di Arab Saudi.
Menurut Ustaz Adi Hidayat ada dua pendapat terkait penetapan Idul Adha yang tidak perlu diperdebatkan.
Pasalnya, penetapan Idul Adha baik Arab Saudi maupun Indonesia sudah memiliki dasarnya masing-masing.