Idul Adha Tak Sama, Ini Tuntunan Puasa Arafah yang Dipertegas Ustaz Adi Hidayat: Cara Mengisinya...

Rabu 06-07-2022,14:55 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar orang yang berpuasa Arafah pada 9 Dzulhijjah di Indonesia, melakukan serangkaian ibadah berdoa dengan sungguh-sungguh.

BACA JUGA:Buya Yahya Peringatkan Patungan Hewan Kurban Bisa jadi Tak Sah Karena Ini, Ternyata...

"Maka dia ingat dosa-dosanya, hubungan dia dengan Allah, hubungan dia makhluk, hubungan dia dengan orangtua, istri, suami, dengan anak-anak, dengan tetangga, demikian seterusnya.

Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mencoba berikan pernyataan tegas terkait perbedaan penetapan Idul Adha 1443 H di Indonesia dan di Arab Saudi.

Menurut Ustaz Adi Hidayat ada dua pendapat terkait penetapan Idul Adha yang tidak perlu diperdebatkan.

Pasalnya, penetapan Idul Adha baik Arab Saudi maupun Indonesia sudah memiliki dasarnya masing-masing.

Diketahui, penetapan perayaan Idul Adha Arab Saudi dan Indonesia memiliki rentan waktu satu hari.

Menyikapi hal ini, Ustaz Adi Hidayat berikan tanggapannya, pernyataan pendakwah kondang yang biasa disapa UAH ini kemudian diunggah di kanal YouTube: Puasa Arafah Harus Sesuai Wukuf di Mekah atau Keputusan Pemerintah - Ust Adi Hidayat, diunggah pada 30 Juni 2022.

"Arafah itu menunjuk pada momentumnya, ya momentum orang wukuf. Jadi kalau bahasanya puasa arafah, maka gak ada penafsiran," ucapnya.

Jika berpatokan pada momentum, semua umat muslim di seluruh negeri harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf.

"Jadi begitu di Saudi wukuf sekarang, kita ikut puasanya di hari itu. Jelas ya, itu kalau tidak menggunakan 'Yaum'. jelas UAH.

Tapi kalau menggunakan 'Yaum', Puasa arafah akan melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya

"Waktu orang wukuf tanggal berapa, 8 apa 9? 9 ya. Jadi orang wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah," tegas UAH.

"Artinya kalau di satu tempat, satu daerah, satu negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya," samnung Adi Hidayat.

Jadi bisa disimpulkan jika jatuh puasanya berdasarkan pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya.

"Misal sekarang di Saudi. Misal mohon maaf pemerintah kita menetapkan waktu misalnya, awal Dzulhijjah beda dengan Saudi, misal. Karena zonanya, misalnya ada perbedaan tertentu, dalam hal tertentu, kondisi tertentu, misal saja," ucapnya.

Kategori :